Monday, January 2, 2012

Renovasi kelas rusak dianggarkan Rp20,4 triliun - Pendidikan Antara

Renovasi kelas rusak dianggarkan Rp20,4 triliun - Pendidikan Antara


Renovasi kelas rusak dianggarkan Rp20,4 triliun

Posted: 01 Jan 2012 06:57 AM PST

Kudus (ANTARA News) - Pemerintah Pusat menargetkan perbaikan ruang kelas rusak yang tersebar di Tanah Air bisa selesai pada 2012, menyusul disiapkannya anggaran pada tahun ini sebesar Rp20,4 triliun.

"Jumlah ruang kelas yang mengalami kerusakan di Tanah Air tercatat sebanyak 160.000 ruang kelas," kata Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh saat menghadiri acara silaturahmi bersama jajaran Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) dan kepala madrasah/sekolah Lembaga Pendidikan Ma`arif NU Kudus dan Jepara di SMP NU Al Ma`ruf, Kudus, Minggu.

Berdasarkan persentase, katanya, ruang kelas rusak paling banyak, di antaranya tersebar di Nusa Tenggara Timur dan Nusa Tenggara Barat.

Sedangkan dari sisi jumlah, katanya, Jawa Tengah merupakan salah satu daerah yang terdapat ruang kelas rusak terbanyak dengan jumlah 21.000 ruang kelas.

Menurutnya, persoalan ruang kelas yang tidak layak tersebut, tidak perlu diperdebatkan karena pemerintah tetap memberikan perhatian dan menargetkan persoalan tersebut segera diselesaikan.

Selain itu, lanjutnya, pemerintah juga memberikan perhatian terhadap kesejahteraan para guru, terutama guru swasta.

Pada kesempatan tersebut, ia menyinggung soal profesi guru merupakan pengabdian, sehingga diharapkan tetap bekerja secara profesional meskipun gaji yang diterima tidak besar.

"Pemerintah tetap akan memperhatikan kesejahteraan guru. Demikian halnya, pengelola sekolah juga diwajibkan memperhatikan kesejahteraan guru," ujarnya.

Bahkan, lanjut dia, guru non-pegawai negeri sipil (PNS) diupayakan mendapatkan tunjangan fungsional.

Untuk itu, ia berharap, masing-masing daerah melakukan pendataan terhadap guru-guru yang benar-benar mengajar agar bisa mendapatkan tunjangan fungsional, minimal Rp300 ribu per bulan.

Pada kesempatan tersebut, Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Kudus Sudjatmiko yang mendapat kesempatan berdialog mengungkapkan, persoalan dibatalkannya pemberian tunjangan profesi guru di Kudus, menyusul adanya sejumlah persoalan.

Beberapa persoalan yang ditemukan, yakni persoalan data yang belum lengkap, serta adanya guru tidak tetap yang diakui sebagai guru tetap.

"Hal ini, tentunya perlu menjadi perhatian lembaga pendidikan untuk lebih tertib administrasi agar ketika guru tersebut didaftarkan menjadi penerima tunjangan profesi tidak terjadi persoalan dikemudian hari," ujarnya.

Sudjatmiko berharap, dana tunjangan profesi yang terlanjur dibayarkan tidak diminta mengembalikan, karena nilainya mencapai Rp110 juta.

Pertukaran pemuda Indonesia-Kanada lakukan berbagai kegiatan positif di Palangka Raya

Posted: 01 Jan 2012 02:26 AM PST

Palangka Raya (ANTARA News) - Kelompok pertukaran pemuda Indonesia-Kanada melakukan beberapa kegiatan positif dengan melakukan penyuluhan kesehatan serta ikut membangun klinik kesehatan masyarakat di Kelurahan Seigohong, Kecamatan Bukit Batu, Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah (Kalteng).

"Selain itu, banyak kegiatan lainnya yang kami lakukan selama tiga bulan di daerah ini, termasuk membangun pusat kegiatan pemuda dan mengisi dengan pelatihan kewirausahaan, pertanian dan peternakan," kata Edwar Juanda Rusydi didampingi koordinator dari Kanada, Susanna Tang.

"Kami melakukan berbagai kegiatan penyuluhan seperti penyuluhan kesehatan secara umum, masalah kesehatan gigi, dan kesehatan ibu dan anak," lanjut Edwar.

Keberadaan 20 pemuda Indonesia-Kanada (sepuluh orang asal Indonesia dan sepuluh dari Kanada) di Palangka Raya itu merupakan kerja sama Pemuda dunia Kanada dengan kantor Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) didukung Dinas Pemuda dan Olahraga Kota Palangka Raya.

Kegiatan lainnya yang dilakukan kelompok pertukaran pemuda Indonesia-Kanada termasuk proyek-proyek sosial, pemanfaatan lahan 'tidur' di pekarangan rumah dengan menanami aneka tumbuhan, pengelolaan sampah dan sanitasi bersama masyarakat dan pemuda setempat.

Pemanfaatan lahan tidur ini dimaksudkan untuk menumbuhkan kreasi dan kreativitas masyarakat, termasuk menanami tumbuh-tumbuhan berguna bagi kesehatan seperti tanaman kumis kucing, kunyit dan jambu biji. Semua itu diharapkan bermanfaat bagi masyarakat.

Selain itu, kelompok pertukaran pemuda Indonesia-Kanada itu juga bekerja di sekolah dasar (SD), sekolah menengah pertamana (SMP), sekolah menengah atas (SMA) dan sekolah menengah kejuruan (SMK), puskesmas, dan yayasan usaha mulia (YUM) setempat.

Terkait dengan kedatangan kelompok pertukaran pemuda Indonesia-Kanada di daerah itu, menurut Edwar mendapat sambutan positif, dan bahkan 20 putra-putri dua Negara tersebut mengaku kewalahan memenuhi undangan dari masyarakat.

(S019)