Ambon Siapkan 3.000 Murid Pandai Matematika-Fisika - Republika Online |
Ambon Siapkan 3.000 Murid Pandai Matematika-Fisika Posted: 17 Jan 2012 07:18 PM PST REPUBLIKA.CO.ID, AMBON - Sebanyak 360 guru di Ambon, Provinsi Maluku, mengikuti seleksi program "Ambon Pandai Matematika" kerja sama Pemerintah kota (Pemkot) Ambon dengan Surya Institute. Program yang dilaksanakan di Ambon sejak Selasa (17/1) lalu itu menargetkan 3.000 siswa Ambon pintar matematika dan fisika. Dari ratusan guru yang mengikuti seleksi tahap pertama ini, panitia hanya akan memilih 30 guru untuk mengikuti pendidikan dan latihan pada Surya Institute. Mereka akan mengikuti pelatihan untuk meningkatkan penguasaan mata pelajaran matematika. Wali kota Ambon, Richrad Louhenapessy, mengatakan proses seleksi guru-guru tersebut dilakukan tim Fakultas MIPA Universitas Pattimura (Unpatti) Ambon. Proses seleksi dilakukan sesuai standar Tim MIPA Unpatti sehingga tidak terkesan hanya sekedar mengirim guru untuk mengikuti pendidikan di Surya Institute. ''Sebanyak 30 orang guru yang terpilih akan mengikuti pendidikan matematika dan fisika tahap pertama di Surya Institut dari rencana sebanyak 300 guru,'' kata Richard. "Setiap guru diwajibkan membina 10 orang murid. Sehingga pada akhir kerja sama ini, kita akan memperoleh 3.000 murid di Ambon yang pintar matematika dan fisika.'' Pelatihan yang akan diikuti para guru itu tidak hanya bersifat formal. Karena, ada evaluasi secara berkala. |
Bu Guru, Sampaikan Pelajaran dengan Dongeng...Lebih Mengena Posted: 17 Jan 2012 05:16 PM PST REPUBLIKA.CO.ID, BANDARLAMPUNG - Fasilitator dongeng Ivan Bonang mengajak para guru untuk menggunakan metode bercerita atau mendongeng, bernyanyi, dan permainan dalam mengajarkan sesuatu kepada anak didik. "Cara mengajarkan anak tentang sesuatu, baik moral, karakter, pengetahuan dan lainnya sangat efektif disampaikan lewat proses bercerita atau mendongeng," kata dia di Bandarlampung, Rabu. Ia mengemukakan bahwa saat ini memang era modern dengan semua peralatan digital, namun pola mengajar melalui mendongeng jangan sampai ditinggalkan. "Soalnya ada yang tidak bisa ditukar dengan program komputer, yakni komunikasi dua arah langsung antara pendongeng, guru, atau orang tua yang melibatkan emosi dan anak didik," jelasnya. Ivan yang merupakan fasilitator juga merangkap pendongeng pada kelompok dongeng "Dakocan" itu mengatakan pihaknya sejak November lalu keliling ke beberapa kecamatan di sejumlah kabupaten untuk memberikan pelatihan bagaimana mendongeng. Pada November 2011 itu, mereka melatih di Kabupaten Waykanan, Lampung yakni di Kecamatan Pakuonratu, Way Tuba, Kasui, Baradatu, dan Blambanganumpu. Kemudian, periode Januari 2012 di Kabupaten Tulangbawang meliputi Kecamatan Rawapitu, Gedongaji Lama, dan Banjarbaru dan terus belanjut hingga Maret. Dia pun menjelaskan, pelatihan tersebut yang diberikan kepada para guru terutama PAUD atau TK penting karena setiap guru harus bercerita tentang materi yang akan diberikan kepada siswanya sebelum masuk ke materi. "Kemampuan guru untuk menarik minat siswanya belajar melalui proses bercerita tidak merata sehingga kami memberikan metodenya," katanya. Ia pun mengakui para guru tersebut senang karena jarang mendapatkan kesemaptan untuk pelatihan, apalagi pelatihnya yang mendatangi mereka. "Pelatihannya selama dua hari dan maksimal per kelas 50 orang. Kita pun mengetahui mereka yang dilatih belum pernah mengikuti pelatihan seperti itu, karena selama ini yang diundang adalah mereka yang mudah diakses telekomunikasi," kata alumni Fakultas Pertanian Universitas Lampung itu. Ivan yang memiliki nama lengkap Ivan Sumantri Bonang itu, dibantu para pendongeng lainnya, yakni Iin Muthmainnah, M Reza, Tri Purna Jaya, dan Agung Cahya Karyad. Iai menjelaskan pelatihan tersebut bertujuan memberikan perubahan visi sebagai pendidik. |
You are subscribed to email updates from Republika Online - Berita Pendidikan RSS Feed To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |