Wednesday, January 18, 2012

Peta Bumi Terkecil Dibuat Ilmuwan IBM - Sains KOMPAS

Peta Bumi Terkecil Dibuat Ilmuwan IBM - Sains KOMPAS


Peta Bumi Terkecil Dibuat Ilmuwan IBM

Posted: 18 Jan 2012 12:38 PM PST

Peta Bumi Terkecil Dibuat Ilmuwan IBM

Yunanto Wiji Utomo | Tri Wahono | Rabu, 18 Januari 2012 | 20:38 WIB

IBM Peta Dunia 3D Terkecil Buatan IBM

CALIFORNIA, KOMPAS.com — Ilmuwan IBM menciptakan peta Bumi terkecil, berukuran 22 x 11 mikrometer (1 mikrometer sama dengan sepersejuta meter). Untuk membayangkan ukurannya, kira-kira kumpulan 1.000 buah peta ini setara dengan besar 1 butiran garam.

Inovasi yang dilakukan IBM itu diberi penghargaan sebagai peta Bumi terkecil oleh organisasi Guinness World Record. Karya terbaru ilmuwan IBM tersebut dimasukkan dalam Guinness World Record 2012 (resmi, tak ada lagi Guinness Book of World Record).

Bagi ilmuwan IBM, karya ini dibuat bukan untuk meraih popularitas. Ilmuwan mengembangkan peta terkecil untuk menunjukkan terobosan dalam membuat struktur kompleks dalam wujud mini.

Ilmuwan mengharapkan, ada lebih banyak lagi inovasi di bidang nanoteknologi yang dikembangkan, meliputi wilayah elektronik, kedokteran, serta ilmu hayati. Nanoteknologi diharapkan membantu kehidupan manusia di masa mendatang.

Peta Bumi terkecil ini dibuat dengan polimer perak mini. Pola dibuat dengan "pensil" mini berbahan silikon berukuran 100.000 lebih kecil dari ujung pensil yang runcing. Teknik yang dipakai mirip seperti cara bangsa Mesir membuat hieroglif.

Selain membuat peta Bumi terkecil, ilmuwan IBM yang ternyata juga gemar mendaki gunung menciptakan miniatur Matterhorn, salah satu puncak pegunungan Alpen di Swiss. Miniatur itu hanya berukuran 25 nanometer atau 25 per satu miliar meter.

Predator Ulung Hidup Sebelum Zaman Dinosaurus

Posted: 18 Jan 2012 11:10 AM PST

Predator Ulung Hidup Sebelum Zaman Dinosaurus

Yunanto Wiji Utomo | Tri Wahono | Rabu, 18 Januari 2012 | 19:10 WIB

Daily Mail Tengkorak Pampaphoneus biccai

BRAZILIA, KOMPAS.com - Ada predator ulung yang hidup sebelum zaman dinosaurus. Fosil predator yang masuk golongan reptil tahun itu berhasil ditemukan di wilayah peternakan di dataran Rio Grande do Soul, bagian selatan Brazil.

Nama reptil predator itu adalah Pampaphoneus biccai dan hidup sekitar 265 juta tahun lalu. Spesies itu masuk dalam golongan dinocephalian, anggota famili Anteosaurus serta eksis 40 tahun sebelum dinosaurus meraja.

Spesies yang berukuran sebesar anjing ini hidup di benua raksasa purba yang dikenal dengan Pangaea. Spesies ini sebelumnya diduga hidup hanya di wilayah yang kini termasuk Cina, Rusia, Afrika Selatan dan Kazakhstan. Tapi, ternyata persebarannya lebih luas.

Juan Carlos Cisneros, ilmuwan Federal University of Piaui di Teresina, Brazil, seperti dikutip Daily Mail, Rabu (18/1/2012) mengungkapkan, "Fosil ini adalah anggota Anteosaurus dan memberi bukti persebaran luas dinocephalian di Pangaea."

Cisneros percaya bahwa dataran yang minim hambatan pada masa itu mendukung persebaran spesies ini ke Laurasia dan Gondwana, area paling utara dari Pangaea. Ini menjadikan spesies ini cukup tersebar luas.

Ilmuwan percaya, spesies ini musnah pada masa Permian (299 juta-251 juta tahun lalu). Seluruh ekosistem saat rusak dan spesies musnah dalam katastropi letusan gunung berapi yang bertahan 500.000 tahun. Hanya 5 persen spesies yang tersisa.

Fosil predator purba ini ditemukan berkat pengamatan dengan Google Map yang diikuti dengan penggalian langsung di lokasi. Penemuan dipublikasikan di  Proceedings of the National Academy of Sciences bulan ini.

Tiga Jenis Ikan Jadi Target Budidaya di Kerinci

Posted: 18 Jan 2012 10:17 AM PST

Tiga Jenis Ikan Jadi Target Budidaya di Kerinci

Yunanto Wiji Utomo | Tri Wahono | Rabu, 18 Januari 2012 | 18:17 WIB

KKP Ikan Semah

JAMBI, KOMPAS.com - Pemerintah Kabupaten Kerinci terus mendorong petani budidaya untuk mengembangkan tiga jenis ikan lokal yang sulit atau tidak ditemukan di daerah lain. Kepala dinas Perikanan dan Peteternakan Kabupaten, Gasdinul Gazam di Jambi, Rabu (18/1/2012), mengatakan, ada tiga jenis ikan lokal yang menjadi prioritas pengembangan yakni ikan semah, ikan barau, dan ikan medik.

"Pengembangan tiga jenis ikan lokal itu dilakukan lewat keramba tancap," katanya. Ia menyebutkan, untuk mengembangkan ikan lokal itu, pihaknya sudah membangun balai benih ikan (BBI) perairan umum.

BBI perairan umum itu membiakkan atau mengembangkan berbagai jenis ikan lokal untuk ditabur di Danau Kerinci dan sungai-sungai yang ada. Dengan adanya BBI tersebut, saat ini di Kerinci akan ada tiga  Balai Benih Air Tawar (BBAT) untuk meningkatkan produksi berbagai jenis ikan lokal.

Prioritas utama yang dikembangkan adalah ikan semah yang dikenal sangat enak dan gurih serta harganya lebih mahal dibanding ikan jenis air tawar lainnya yang hidup di danau dan sungai air deras. Permintaan dan peminat ikan itu juga kian tinggi, namun belum bisa diimbangi dengan produksi yang masih mengandalkan hasil tangkapan.

Warga yang bermukim di sekitar danau dan bantaran sungai arus deras itu, kini digalakkan untuk mengembangkan ikan tersebut lewat keramba tancap. Lewat keramba tancap dan memperbanyak lubuk larangan serta suaka mina bagi pengembangan ikan tersebut, diharapkan produksi ikan tersebut bisa ditingkatkan.

Ini Dia Planet Paling Aneh

Posted: 18 Jan 2012 08:42 AM PST

Ini Dia Planet Paling Aneh

Yunanto Wiji Utomo | Glori K. Wadrianto | Rabu, 18 Januari 2012 | 16:42 WIB

NASA Ilustrasi ukuran 55 Cancri e dibandingkan dengan Bumi.

MASSACHUSETS, KOMPAS.com — Banyak planet ekstrasurya ditemukan dan memiliki karakter yang beragam. Beberapa di antaranya punya keanehan, misalnya mengorbit dua matahari. Astronom berhasil meneliti planet 55 Cancri e. Planet itu mengorbit bintang yang jaraknya 40 tahun cahaya dari Bumi, dan ditemukan pada tahun 2004. Ini adalah planet paling aneh.

Penelitian selama beberapa tahun mengungkap bahwa 55 Cancri e masuk kategori super-earth, bermassa 99 kali Bumi. Observasi planet ini dilakukan ketika planet singgah di muka bintang. Diketahui, 55 Cancri e singgah di muka bintangnya tiap 18 jam. Selama ini, astronom menduga bahwa kondisi 55 Cancri e sangat panas dan kejam. Ini karena jarak planet tersebut dan bintangnya sangat dekat, 26 kali lebih dekat jarak Matahari-Merkurius.

Namun, penelitian terbaru menguak bahwa 55 Cancri e tak seperti dugaan. Meski jarak planet dan bintangnya dekat, planet ini memiliki cairan, termasuk air. Cairan di planet ini pun tak seperti yang dibayangkan, bukan berupa samudra seperti di Bumi. Cairan terdapat di dalam, dan merembes keluar lewat batuan.

Adanya cairan ini aneh sebab temperatur permukaan planet ini mencapai 1.000 derajat Celsius. Menurut astronom, kondisi tersebut dimungkinkan karena setiap cairan ada pada kondisi super-kritis, temperaturnya lebih dari titik didihnya (100 derajat untuk air), tetapi tetap berada pada wujud cair. Sebagai hasil dari rembesan air ke permukaan planet, atmosfer planet ini menjadi sangat panas dan beruap. Dan, ini bisa dideteksi dari jarak 40 tahun cahaya.

Penelitian ini dilakukan oleh Brice-Olivier Demory dari Massachusets Institute of Technology dan dipublikasikan di Astronomy and Astrophysics.

Bocah SD Beri Nama untuk Wahana Antariksa NASA

Posted: 18 Jan 2012 06:59 AM PST

Bocah SD Beri Nama untuk Wahana Antariksa NASA

Yunanto Wiji Utomo | Glori K. Wadrianto | Rabu, 18 Januari 2012 | 14:59 WIB

nasa.gov Konsepsi artis tentang satelit GRAIL yang mengorbit bulan.

WASHINGTON, KOMPAS.com — Dua wahana antariksa milik NASA yang bertugas mengobservasi Bulan, Gravity Recovery Interior Laboratory (Grail) A dan B kini memiliki nama baru, yakni Ebb dan Flow. Penamaan ulang dua wahana ini dilakukan oleh dua pelajar sekolah dasar yang masing-masing bernama Kennedy Stock (9) dan Chandler Foust (10).

Kedua pelajar tersebut berasal dari Emily Dickinson School di Bozeman, Montana. Mereka adalah pelajar yang memenangi kontes penamaan ulang setelah mengalahkan lebih dari 11.000 pelajar.

Maria Zuber dari Massachusets Institute of Technology yang juga pimpinan investigasi misi Ebb dan Flow mengatakan, "Kami terlalu sibuk merancang dan memastikan wahana ini diluncurkan tepat waktu. Jadi, ketika memberi nama, kami langsung menyebut A dan B, dan itu tak terlalu kreatif. Jadi, kami mengajak kaum muda di Amerika untuk menjadi asisten kami."

"Dua pelajar menemukan fakta bahwa Grail akan mempelajari gravitasi Bulan dan bahwa efek dari gravitasi tersebut bisa dilihat setiap hari dalam bentuk gelombang pasang. Jadi, mereka memilih Ebb dan Flow karena itu adalah contoh sehari-hari bagaimana gravitasi Bulan berdampak pada Bumi," papar Zuber seperti dikutip AFP, Rabu (18/1/2012).

Grail bukanlah wahana antariksa pertama yang penamaannya melibatkan pelajar. Sebelumnya, wahana antariksa yang bertugas ke Mars, Curiosity, dinamakan oleh pelajar bernama Clara Ma pada 2009. Grail adalah misi ke Bulan berbiaya 500 juta dollar AS yang diluncurkan pada September dan sampai ke orbit Bulan pada awal Januari kemarin. Wahana ini mula memetakan Bulan pada Maret nanti.