Disegel, Tiga Hari Universitas Sulawesi Barat Tanpa Aktivitas - Republika Online |
Disegel, Tiga Hari Universitas Sulawesi Barat Tanpa Aktivitas Posted: 04 Jan 2012 11:06 AM PST REPUBLIKA.CO.ID,MAJENE--Penyegelan kampus Universitas Sulawesi Barat (Unsulbar) di Kabupaten Majene oleh ratusan mahasiswa Unsulbar telah memasuki hari ketiga, penyegelan akan tetap dilakukan hingga permintaan mahasiswa dipenuhi pihak kampus. Koordinator aksi penyegelan kampus, Firman di Majene, Rabu, menyatakan, penyegelan dilakukan agar tuntutan mahasiswa segera dipenuhi oleh pihak kampus. "Kami ingin meminta kejelasan pihak kampus yang telah menjanjikan kepada seluruh mahasiswa untuk mengalihkan Unsulbar menjadi kampus negeri. Janji tersebut telah lama disampaikan akan dipenuhi, namun hingga saat ini tidak ada upaya maupun tindakan nyata yang dilakukan," ungkapnya. Selain tuntutan itu, dia mengatakan, terdapat beberapa permasalahan yang selama ini dialami oleh mahasiswa, di antaranya adalah proses perkuliahan yang tidak pernah jelas. Dia menjelaskan, Unsulbar belum memiliki tenaga pengajar yang cukup memadai untuk menanggulangi jadwal kuliah seluruh mahasiswanya. Masalah akreditasi juga menjadi penekanan. Firman mengaku, dari sembilan fakultas dan 17 jurusan di kampus tersebut, hanya ada satu jurusan yang memiliki akreditasi dari Dirjen Pendidikan Tingkat Tinggi (Dikti) yaitu jurusan D3 keperawatan. "Itupun, jurusan D3 keperawatan telah mendapat akreditasi sebelum Unsulbar didirikan. Setelah Unsulbar didirikan, barulah jurusan tersebut dikonversi dan tergabung dalam kampus yang diproyeksikan menjadi pusat pengembangan prguruan tinggi negeri pertama di Sulbar itu," terangnya. Menurut dia, masalah utama yang juga perlu mendapat perhatian adalah sistem pengelolaan keuangan sebab seluruh pembiayaan kampus bersumber dari pembayaran mahasiswa. Salah satu ketidakjelasan adalah biaya praktek sebesar Rp150.000 per mahasiswa, namun sejumlah mahasiswa menganggap bahwa pihak kampus tidak pernah sekalipun menyelenggarakan praktek. "Sesuai pendataan jumlah mahasiswa yang telah membayar biaya praktek sebanyak 3.521 orang dan setiap semester dibebankan biaya Rp150 ribu. Total anggaran yang tidak jelas penggunaan serta alokasinya sekitar Rp1 miliar lebih dan hal itu perlu penjelasan," ujarnya. Firman mengaku, masih banyak masalah pengelolaan keuangan kampus yang tidak bisa dipertanggungjawabkan pihak kampus sehingga mahasiswa akan tetap melakukan penyegelan hingga pihak kampus mempertanggungjawabkan dan menuruti permintaannya. Selama tiga hari penyegelan, tidak ada satupun kegiatan mahasiswa yang dijalankan, termasuk proses belajar mengajar sebab seluruh ruangan dan pintu masuk kampus tersebut ditutup ratusan demonstran. Sementara, mahasiswa Unasman, Amiruddin mengatakan, pihak kampus harus segera mempertanggungjawabkan tuntutan ratusan demonstran agar proses perkuliahan bisa kembali dilanjutkan sebab dengan penyegelan ini mahasiswa yang telah membayar biaya kuliah merasa kecewa tidak mendapatkan haknya. |
UMY Kembangkan Jam Digital Pengingat Gosok Gigi untuk Anak Posted: 04 Jan 2012 09:12 AM PST REPUBLIKA.CO.ID,YOGYAKARTA--Mahasiswa Program Studi Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Andi Sugiarto mengembangkan jam digital pengingat gosok gigi untuk anak. "Alat itu terdiri atas beberapa komponen yang memiliki fungsi masing-masing, seperti jam digital, perekam suara alarm, dan pengeras suara atau 'speaker'," kata Andi di Yogyakarta, Rabu. Menurut dia, jam digital berfungsi untuk menunjukkan waktu, perekam suara alarm untuk merekam bunyi alarm yang diinginkan, serta dua pengeras suara ("speaker") yang mengeluarkan bunyi alarm dalam waktu yang berbeda, misalnya pagi dan sore. "Cara kerja jam digital itu tidak begitu rumit dan mudah digunakan oleh penggunanya. Langkah pertama, pengguna harus menentukan waktu yang tepat agar jam alarm berbunyi," katanya. Ia mengatakan waktu tersebut ditentukan sesuai dengan waktu anak-anak menggosok gigi, misalnya pagi dan sore. Setelah waktu alarm ditentukan, tahap selanjutnya pengguna memilih suara alarm yang akan dibunyikan. "Untuk suara alarmnya ada dua pilihan, yakni bisa menggunakan lagu anak-anak atau suara bapak dan ibu yang seakan-akan mengingatkan anaknya untuk gosok gigi yang direkam secara langsung dan berdurasi selama 15 detik," katanya. Menurut dia, berhubung memiliki dua "speaker", maka suara alarm pagi akan berbunyi pada "speaker" sebelah kanan dan alarm sore pada sebelah kiri. "Selain alat itu sangat berguna untuk mengingatkan anak menggosok gigi, dalam proses pembuatannya juga tidak memakan biaya yang mahal," katanya. Ia mengatakan jam digital pengingat gosok gigi itu diharapkan dapat dikembangkan lebih baik lagi dan bermanfaat bagi orang tua yang memiliki segudang kesibukan dan rutinitas. "Jam digital itu dapat dikembangkan lebih baik, sehingga benar-benar dapat membantu orang tua yang sibuk dengan pekerjaan untuk mengingatkan anak-anaknya dalam menggosok gigi demi kesehatan gigi dan mulutnya," kata Andi. |
You are subscribed to email updates from Republika Online - Berita Pendidikan RSS Feed To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |