Awas... Reruntuhan Satelit Rusia Jatuh di Indonesia |
Awas... Reruntuhan Satelit Rusia Jatuh di Indonesia Posted: 04 Jan 2012 09:10 PM PST
Awas... Reruntuhan Satelit Rusia Jatuh di IndonesiaJAKARTA--MICOM: Astronom Ma'rufin Sudibyo mengingatkan masyarakat Indonesia untuk mewaspadai runtuhan satelit milik Rusia Phobos-Grunt, yang diperkirakan akan jatuh pada 9 hingga 20 Januari 2012. "Masyarakat jangan sekali menyentuh atau mendekati reruntuhan aneh yang sebelumnya didahului suara menggelegar di langit saat fajar atau sore hari," ujar Ma'rufin, Kamis (5/1). Ma'rufin menjelaskan saat-saat yang perlu diwaspadai yakni pada saat fajar sekitar pukul 03.00-05.00 WIB atau sore hari sekitar pukul 13.00-16.00 WIB. "Secara prinsip ada dua bahaya yang perlu diwaspadai yakni bahaya tumbukan dan toksisitas," ujar Ma'rufin. Dia mengatakan jika reruntuhan lebih dari 200 kilogram itu jatuh dan menimpa rumah, maka akan mirip seperti kasus jatuhan meteor di Duren Sawit pada 2010 lalu. Kemudian, bahaya selanjutnya adalah bahaya toksisitas karena Phobos-Grunt mengandung senyawa kimia sangat beracun, Dimetil Hidrain, yang jika terkena kulit akan menyebabkan melepuh dan bisa menyerupai luka bakar. "Jadi kalau masyarakat menemukan reruntuhan satelit itu, jangan langsung mendekat atau memegang. Segera laporkan ke pihak berwenang," imbuh dia. Menurut dia, semua satelit yang mengalami macet di orbit bumi memiliki resiko demikian, namun Phobos-Grunt memiliki massa yang sangat besar dan bahan toksik sangat banyak maka menjadikan reruntuk satelit ini berbahaya. "Daerah lintasan jatuhannya hampir di seluruh wilayah Indonesia," tambah dia lagi. Satelit Phobos-Grunt merupakan wahana yang bertugas melakukan pengambilan sampel tanah dan batuan serta membawa sampel bakteri, tumbuhan dan hewan tak bertulang belakang dan menghabiskan dana hingga Rp1,5 trilliun. Sejak mengangkasa dari kosmodrom Baikonur pada 8 November 2011 lalu, Phobos-Grunt gagal ke Mars karena macet di orbit Bumi. (Ant/X-12) |
Posted: 04 Jan 2012 03:36 PM PST SEORANG warga Kanada diizinkan masuk ke Amerika Serikat setelah ia menunjukkan iPadnya kepada petugas bandara di Quebec pada minggu lalu. Martin Reisch, 33, mengaku paspornya tertinggal di rumahnya di Montreal. Ia harus menempuh 2 jam perjalanan jika ingin mengambilnya kembali. Reisch yang ingin memberikan hadiah Natal kepada teman anaknya di Amerika, mengatakan bahwa ia diperbolehkan masuk setelah ia menunjukkan paspor yang ia pindai di oleh petugas bandara. Ia memindai paspor sebagai antisipasi jika suatu saat paspornya hilang atau dicuri. Setelah kejadian ini ia berjanji akan selalu membawa paspor jika ingin bepergian. Di Kanada, faks, hasil pindaian, dan fotokopi tidak dibenarkan untuk menjadi pengganti paspor. Namun petugas bandara Quebec telah membuat pengecualian untuk Reisch. Reisch berpendapat bahwa sebaiknya sekarang paspor dibuat digital agar bisa disimpan di ponsel pintar, walaupun menurutnya hal tersebut butuh waktu yang lama agar dapat terwujud. (AP/*/OL-04) |
You are subscribed to email updates from Mediaindonesia.com To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |