Ada 160 miliar planet asing di Bima Sakti - Sains Antara |
- Ada 160 miliar planet asing di Bima Sakti
- PT INTI membuat alat perisalah sidang
- Inilah alasan mengapa tak ada kiamat 2012
- Pindad produksi 5.000 "conventer kit" per hari
Ada 160 miliar planet asing di Bima Sakti Posted: 12 Jan 2012 03:49 PM PST Berita Terkait Video Jakarta (ANTARA News) - Lebih dari 160 miliar planet alien (asing) mungkin mendiami Galaksi Bima Sakti melebihi bintang-bintang. Rata-rata setiap 100 miliar atau lebih bintang di galaksi kita dihuni oleh setidaknya 1,6 planet. Dan sebagian besar dari eksoplanet-eksoplanet ini umumnya berukuran kecil dan berbatu, menyerupai Bumi, mengingat planet bermassa kecil kelihatan berlimpah dibanding planet besar. "Penelitian statistik ini menyatakan planet-planet di sekitar bintang adalah lebih dominan," kata Arnaud Cassan, Peneliti Utama Institut Astrofisika Paris seperti dikutip Space.com. Cassan mengatakan mulai sekarang publik harus melihat populasi Bima Sakti tidak hanya terdiri dari miliaran bintang terang, tapi juga sejumlah dunia tersembunyi di luar Matahari. Sampai saat ini, para astronom telah menemukan lebih dari 700 planet di luar sistem tata surya kita, dengan lebih dari 2.300 calon planet tambahan yang ditemukan teleskop luar angkasa NASA, Kepler, menunggu konfirmasi. Keberadaan mereka dideteksi melalui dua teknik berbeda, yaitu transit fotometri dan kecepatan radial. Kepler menerapkan metode transit, yang memantau kerlip kecil pada terangnya bintang ketika sebuah planet melewati bintang, menghalangi sebagian cahaya bintang itu. Kecepatan radial digunakan untuk melihat getaran kecil dalam pergerakan bintang karena gaya gravitasi dari orbit planet. Para peneliti mengamai apa yang terjadi manakala objek massif melintas di depan sebuah bintang. Objek-objek terdekat dalam medan gravitasi lalu memperbesar cahaya dari bintang jauh yang berfungsi seperti sebuah lensa. Fenomena ini menghasilkan kurva cahaya --yaitu kelap kelip bintang sepanjang masa- yang karakteristiknya memberi para astronom pengetahuan mengenai objek di depannya. Dalam penelitian terbaru, para peneliti melihat data yang dikumpulkan dari berbagai teleskop di Bumi, dengan memindai jutaan bintang sejak 2002 hingga 2007. Tim peneliti menganalisis dengan cermat sekitar 40 peristiwa dan menemukan tiga planet yang tampak aneh di sekitar bintang. Salah satu planet itu bermassa lebih besar dari Jupiter, satu seukuran Neptunus, dan yang ketiga disebut "Bumi-super" dengan massa lima kali dari Bumi. Para astronom menggunakan semua data itu agar deteksi planet asing yang mendiami Galaksi Bima Sakti berjalan efisien. Tim peneliti menetapkan sekitar seperenam dari bintang di Bima Sakti berplanet dengan massa setara Jupiter, separuhnya menyerupai Neptunus, dan sekitar dua pertiga merupakan Bumi-super. Planet-planet ini mengorbiti bintangnya dalam jarak 0,5 sampai 10 satuan astronomi (SA). 1 SA setara dengan jarak Bumi ke Matahari, atau 150 juta km. "Lebih jauh, kami menegaskan bahwa planet-planet bermassa ringan, seperti Bumi-super (lebih dari 10 bumi) dan planet yang menyerupai Neptunus lebih banyak dibandingkan planet raksasa seperti Saturnus dan Jupiter," kata Cassan. Jumlah pasti dari dunia asing mungkin lebih dari 160 miliar. Sebagian planet memiliki jarak dengan bintangnya kurang dari 0.5 SA dan planet lain berjarak lebih dari 10 SA. Sementara, sejumlah planet lain tidak memiliki bintang sama sekali. Pada 2011, satu tim ilmuwan yang menggunakan metode lensa mikro menemukan satu populasi besar planet-planet mirip Jupiter yang tidak terikat dengan bintang induknya. Obyek melayang itu mungkin di luar jumlah normal planet alien yang jelas mengorbiti bintang induknya. "Dua hasil penelitian yang diperoleh dari lensa mikro ini menunjukkan planet-planet ada di mana-mana, tidak hanya sekitar bintang," kata Cassan. Space.com menyebutkan bagi manusia, mengingat Bumi itu spesial, maka penemuan planet alien dan eksoplanet ini akan kian menggairahkan. I026 Editor: Jafar M Sidik COPYRIGHT © 2012 Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com |
PT INTI membuat alat perisalah sidang Posted: 12 Jan 2012 03:04 AM PST Bandung (ANTARA News) - PT Industri Telekomunikasi Indonesia (INTI) bekerjasama dengan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) mengembangkan dan memproduksi alat perisalah atau alat yang merekam sekaligus mencatat jalannya rapat maupun persidangan secara langsung. "Produk perisalah itu sudah kami pasarkan, saat ini sudah dimanfaatkan di beberapa institusi pemerintahan. Produk ini akan terus dikembangkan terrmasuk memenuhi kebutuhan risalah persidangan di pengadilan," kata Direktur Utama PT INTI Irfan Setiaputra pada sela-sela kunjungan Menneg BUMN di PTDI Kota Bandung, Kamis. Alat itu, menurut Irfan, akan mencatat dan merekam jalannya rapat dan persidangan secara lengkap dan detail. Hal itu sangat mendukung untuk proses transparansi dalam rapat dan persidangan, sekaligus mengamankan dokumen persidangan. Perisalah rapat saat ini, masih kata Irfan, dilakukan oleh notulen dengan cara ditulis tangan atau diketik ke komputer. Namun dengan alat perisalah itu maka semuanya bisa terdeteksi dan terekam secara lengkap. "Contohnya di persidangan pengadilan, selama ini panitera mencatat jalannya persidangan. Namun dengan alat perisalah maka semuanya bisa direkam secara digital, salah satu yang menggunakan perangkat ini di Mahkamah Konstitusi (MK)," kata Irfan. Selain di MK, juga di enam institusi pemerintahan lainnya antara lain di Kementerian Keuangan dan DPRD Jabar. Irfan menyebutkan, alat itu merupakan salah satu produk dari PT INTI yang dilakukan dengan cara bergandengan dengan lembaga penelitian dan pengembangan teknologi yang ada di tanah air. Kerjasama pengembangan dan produksi itu selain dengan BPPT juga dilakukan dengan LIPI. Sedangkan pada 2012 ini INTI akan menggandeng periset dan pengembangan teknologi dari kalangan kampus. "Sementara yang sudah kami rencanakan dengan ITS dan Universitas Indonesia. Produknya yang terapan dan bisa diproduksi massal dan menarik di pasaran," katanya. Ia menyebutkan, saat ini banyak hasil penelitian dan pengembangan teknologi yang dilakukan oleh badan penelitian, riset serta perguruan tinggi yang tidak dikembangkan untuk konsumsi publik. "Saya akan datang langsung ke perguruan tinggi, tentunya ada 'sharing profit' dengan mereka. Yang jelas PT INTI juga bisa untung dari produk itu," katanya. Lebih lanjut Irfan Setiaputra menyebutkan, rencana pengembangan 2012 selain menyelesaikan proyek fiber optik dengan Telkom, juga akan mengembangkan produk handphone. "PT INTI tidak lagi berorientasi pada proyek, namun akan mengembangkan produk yang tengah dibutuhkan pasar. Salah satunya dengan mengembangkan hasil penelitian itu. Kami akan mengejar pasar," kata Direktur Utama PT INTI menambahkan. |
Inilah alasan mengapa tak ada kiamat 2012 Posted: 12 Jan 2012 03:00 AM PST Jakarta (ANTARA News) - Meskipun teori-teori hari kiamat berseliweran dari internet dan film-film Hollywood, dunia tidak akan kiamat pada 21 Desember 2012, demikian pernyataan ilmuan NASA seperti dikutip Space.com. Dongeng hari kiamat pada 2012 menjadi-jadi, mulai dari soal sebuah planet misterius yang menghantam bumi sampai bencana badai matahari yang dahsyat--, tapi para ilmuwan mengatakan tak ada yang mesti ditakutkan dari itu. Berikut beberapa jawaban NASA atas sejumlah pertanyaan yang sering diajukan tentang teori kimat tahun 2012 ini: Sejumlah situs internet mengatakan dunia akan musnah pada Desember 2012, benarkah itu? Dari mana asalnya cerita bahwa dunia akan kiamat pada 2012? Benarkah kalender bangsa Maya berakhir pada Desember 2012? Akankah fenomena itu terjadi manakala planet-planet sejajar dalam perjalanannya menabrak Bumi? Adakah planet atau gugusan cokelat bernama Nibiru atau Planet X atau Eris yang mendekati Bumi, lalu membuat planet kita terancam hancur lebur? Apa sih teori pergeseran kutub itu? Apa benar kerak Bumi berotasi 180 derajat terhadap intinya dalam hitungan hari atau jam? Apakah Bumi terancam dihantam meteor pada 2012? Bagaimana ilmuwan NASA memandang ramalan-ramalan kiamat ini? Adakah bahaya yang tercipta dari badai dahsyat Matahari selama 2012? IO26 |
Pindad produksi 5.000 "conventer kit" per hari Posted: 12 Jan 2012 01:03 AM PST Bandung (ANTARA News) - PT Pindad siap mendukung program produksi dan pengadaan `conventer kit` atau alat pengalih bahan bakar minyak (BBM) ke gas pada kendaraan roda empat dengan produksi rata-rata 5.000 unit per hari. "Pada prinsipnya Pindad siap, dan kami sudah memproduksinya beberapa unit converter kit dan sudah diujicoba di kendaraan berbahan bakar premium. Bila sudah ada keputusan dari pemerintah, kami siap memproduksi 5.000 unit per hari," kata Direktur Utama PT Pindad, Adik Aviantono di Bandung, Kamis. Menurut Adik, PT Pindad merupakan salah atu BUMN yang dikumpulkan oleh Menteri BUMN Dahlan Iskan dalam rangka kesiapan industri dalam negeri dalam memproduksi perangkat "converter kit" itu. Sementara itu pemimpin proyeknya adalah PT Dirgantara Indonesia, namun sejauh ini belum ada keputusan dari pemerintah kapan pemberlakuan pengalihan BBM ke gas itu, selain itu jenisnya apakah LNG atau CNG. "Belum ada keputusan jenis gas yang akan digunakan nanti, kita jelas harus menyiapkan jenisnya karena beda apakah untuk LNG atau CNG. Itu terkait investasi yang harus kami siapkan juga," kata Adik. Ia menyebutkan, beberapa perusahaan yang dikumpulkan oleh Menteri BUMN yang bertempat di PT Dirgantara Indonesia itu antara lain PTDI, Pindad, Inti, Barata, serta sejumlah perusahaan swasta yang bisa memproduksi "converter kit". "PTDI bertindak sebagai 'leading sector' dari proyek pengadaan konverter kit ini, karena sebagai industri pesawat terbang memiliki standar kualitas yang tinggi untuk produknya. Kita siap mendukung pengadaan 'converter kit' itu," katanya. Pindad tidak hanya piawai memproduksi senjata, panser dan mesin saja, namun juga bisa menggarap proyek lainnya seperti tabung gas elpiji seperti yang telah dijalaninya sejak lama. "Untuk pembuatan tabung gasnya tidak ada masalah, kita bisa mengadakan secepatnya. Namun untuk produksi 'converter kit'-nya butuh waktu minimal enam bulan untuk menetapkan teknologinya. Bila konversi akan digelar Juni mendatang, jelas sejak saat ini harus sudah melakukan persiapan dan memproduksi," kata Adik. Sementara itu, Pindad menjadi perusahaan pertama yang memamerkan produk 'converter kit'-nya di PTDI dengan label Pindad-Cani. Bahkan sudah memasang perangkat itu pada dua unit mobil yakni jenis sedan dan minibus yang diuji coba langsung oleh Menteri BUMN Dahlan Iskan di Kompleks PTDI. Namun demikian, kata Adik, pihaknya belum bisa memproduksi 100 persen komponennya secara lokal melainkan sebagian menggunakan produk dari Korea. Namun untuk memproduksi dengan komponen lokal, menurut dia pihaknya sudah siap karena teknologinya sudah dikuasai. "Converter kit itu dikendalikan dengan perangkat elektrik yang mengatur konversi dari BBM ke gas. Untuk starter memang masih menggunakan pemicu premium, namun setelah hidup bahan bakar beralih ke gas," kata Dirut PT Pindad itu menambahkan. |
You are subscribed to email updates from ANTARA News - Teknologi - Sains To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |