Friday, December 23, 2011

UII tindaklanjuti kerja sama "double degree" dengan Solbridge Korsel - Pendidikan Antara

UII tindaklanjuti kerja sama "double degree" dengan Solbridge Korsel - Pendidikan Antara


UII tindaklanjuti kerja sama "double degree" dengan Solbridge Korsel

Posted: 22 Dec 2011 04:19 PM PST

Yogyakarta (ANTARA News) - Universitas Islam Indonesia Yogyakarta akan menindaklanjuti kerja sama yang telah disepakati dengan Solbridge International School of Business Woosong University, Korea Selatan.

"Dalam kerja sama itu disepakati bahwa mahasiswa International Program Universitas Islam Indonesia (UII) segera bisa mengambil program `double degree` (gelar ganda) di Solbridge," kata Wakil Dekan International Program UII Wiryono Raharjo di Yogyakarta, Kamis.

Menurut dia, sebagai langkah awal untuk menjalankan program tersebut nanti akan dilakukan tukar silabus mata kuliah yang ada di UII kepada pihak Solbridge.

Selain itu, kata dia, peluang mahasiswa UII untuk memperoleh "partial scholarship" di Solbrige juga sangat terbuka. "Scholarship" tersebut akan diberikan kepada mahasiswa yang memenuhi standar yang telah ditentukan.

"Solbridge International School of Business merupakan salah satu fakultas dari Woosong University yang dibuka pada 2007 di Daejeon, Korea Selatan (Korsel)," katanya.

Ia mengatakan, program yang ditekankan di Solbridge adalah pada bisnis yang fokus pada keuangan dan pemasaran logistik.

"Dengan memiliki visi menjadi Harvard Business School di Asia, maka tidak mengherankan sekolah bisnis tersebut menjadi salah satu perguruan tinggi favorit di Korsel," katanya.

Menurut dia, program yang dilakukan merupakan hibah program internasional yang diberikan oleh Direktorat Jenderal (Ditjen) Pendidikan Tinggi (Dikti) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) kepada masing-masing perguruan tinggi di Indonesia.

"UII merupakan salah satu perguruan tinggi yang mendapatkan hibah tersebut," kata Wiryono.

Ia mengatakan program yang diberi nama "fastrack" tersebut merupakan sebuah program yang menggabungkan antara strata satu (S1) dengan strata dua (S2). Dalam program tersebut mahasiswa S1 bisa menempuh S2 sekaligus dengan jangka waktu sekitar lima tahun.

"Hasil yang akan didapatkan mahasiswa dengan mengikuti program tersebut adalah mendapatkan dua gelar, yakni S1 dan S2 sekaligus. Masing-masing pihak bersepakat untuk segera mewujudkan rencana strategis tersebut dalam waktu dekat," kata Wiryono. (B015*H010/M008)

Universitas Yaman jamin keamanan mahasiswa Indonesia

Posted: 22 Dec 2011 09:29 AM PST

Kairo (ANTARA News) - Rektor Universitas Al Ahqaf, Hadramaut, Yaman, Prof Habib Abdullah Baharun, menyatakan pihaknya menjamin keamanan mahasiswa Indonesia yang kuliah di wilayah bagian timur negara itu.

Habib Baharun menyampaikan protes atas berita di Indonesia yang menyebutkan bahwa Warga Negara Indonesia (WNI), khususnya di Hadramaut, terancam keamanannya akibat krisis politik melanda negara negara itu sepanjang tahun ini.

"Hadramaut aman dan perhatian terhadap mahasiswa-mahasiswi dan santri Indonesia sangat besar oleh pimpinan universitas dan ma`had (pesantren) yang ada di Mukalla, Rayyan, dan Tarim, yang semuanya berada di provinsi Hadramaut," kata Habib Baharun lewat Duta Besar RI untuk Yaman, Nurul Aulia, kepada ANTARA Kairo, Kamis (22/12) malam (Jumat dini hari WIB).

Menurut Dubes Nurul Aulia, Prof Baharun menyampaikan protes terhadap berita ANTARA Kairo pada 12 Desember 2011 yang menyebutkan bahwa pihak KBRI Sanaa dalam upaya evakuasi WNI belum bisa mengunjungi Hadramaut terkait masalah keamanan.

"Saya diprotes keras oleh Rektor Universitas al-Ahqaf Hadramaut, Prof Habib Abdullah Baharun, karena di situ disebut mengutip Dubes RI Sana`a yang menyatakan KBRI belum dapat ke Hadramaut karena situasi keamanan di sana," katanya.

Disebutkan, Habib Baharun meminta berita itu diralat karena seolah-olah di Hadramaut terjadi perang dan tidak aman, sehingga membuat resah mahasiswa serta orang tua mereka di Indonesia.

Sementara itu, Menteri Luar Negeri Marty Netalegawa pada bulan lalu mengatakan, pemerintah Indonesia menyiapkan evakuasi WNI menyusul tewasnya dua mahasiswa Indonesia akibat serangan gerilyawan Syiah, Houthi, terhadap kampus mereka di Saada, provinsi paling utara Yaman yang berbatasan dengan Arab Saudi.

Korban meninggal tersebut masing-masing bernama Muhammad Soleh Bin Syamsul Bahri asal Batubara, Medan, Sumut, dan Jamiri Abdullah asal Kuala Simpang, Nangroe Aceh Darussalam.

Dua mahasiswa lagi, Abdul Hadi asal Medan dan Abu Yusuf dari Ambon, Maluku, menderita luka-luka dan kini dirawat di klinik perguruan Darul Hadits Sanaa, kata Dubes Nurul Aulia.

Sebelumnya, pemerintah Indonesia lewat KBRI Sanaa telah memulangkan ratusan WNI ke Indonesia akibat aksi kekerasan di negara paling selatan Jazirah Arab itu.

Bahkan, pada Juni lalu KBRI Sanaa telah mendesak semua WNI untuk meninggalkan Yaman akibat gawatnya situasi keamanan menyusul serangan bom terhadap Istana Presiden yang melukai Presiden Ali Abdullah Saleh dan beberapa petinggi negara itu.

Saat ini WNI yang masih bertahan di negara bergolak tersebut berkisar 2.300 orang lagi, umumnya mahasiswa yang bermukim di Hadramaut, wilayah bagian timur Yaman yang relatif lebih aman.  (M043/Z002)

Kampanye "ibuku perpustakaanku" warnai Hari Ibu

Posted: 22 Dec 2011 08:05 AM PST

Kulon Progo (ANTARA News) - Kampanye "Ibuku Perpustakaanku" mewarnai peringatan Hari Ibu 22 Desember di Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, Kamis.

Kepala Kantor Perpustakaan Daerah Kabupaten Kulon Progo Agung Kurniawan dalam peringatan Hari Ibu yang diwarnai kampanye "Ibuku Perpustakaanku" di Perpustakaan Desa Banjararum, Kecamatan Kalibawang, itu mengajak kaum wanita terutama kalangan ibu di perdesaan ikut membudayakan gemar membaca di masyarakat terutama pada anak.

"Seorang ibu memiliki peran utama dan paling penting dalam mendidik anaknya, termasuk membudayakan gemar membaca di masyarakat, khususnya lingkungan keluarga sendiri, terutama anak.

Untuk itu, kata dia, kaum wanita harus ambil bagian dalam kampanye "Ibuku Perpustakaanku" di kalangan generasi muda. "Sebab, dengan membaca, ilmu pengetahuan akan bertambah dan berkembang, sekaligus mencerdaskan masyarakat," katanya.

Ia mengatakan pihaknya mendukung kampanye "Ibuku Perpustakaanku" yang dicetuskan Perpustakaan Desa Banjararum, karena ibu memiliki peran sebagai perpustakaan bagi anak.

Menurut dia, seorang ibu selalu mendampingi anaknya sejak kecil hingga tumbuh menjadi remaja dan dewasa.

"Ibu pula yang mengajarkan anak dalam segala perbuatan, seperti berbicara, membaca, dan melakukan sesuatu. Sesuatu yang diajarkan oleh seorang ibu akan terngiang-ngiang dalam pikiran anak," katanya.

Dari peran penting ibu seperti itu, maka pihaknya mengingatkan para ibu untuk mengajarkan dan menganjurkan anaknya membaca buku.

Ia yakin jika anak dibiasakan membaca sejak kecil oleh ibunya, maka budaya membaca akan tertanam pada diri anak, dan berlanjut di sepanjang hidupnya.

Kepala Bidang Pengembangan Perpustakaan BPAD Provinsi DIY Heru Purwanto mengatakan orang tua harus mengajak dan menggerakkan anaknya untuk gemar membaca buku.

Sebab, kata dia, saat ini anak remaja justru gemar bermain telepon selular (ponsel). "Daripada bermain ponsel atau menonton televisi, anak lebih baik diarahkan untuk membaca buku. Upaya ini harus dibiasakan pada diri anak sejak kecil," katanya.

(ANT-159/M008)

Betapa penting makna ibu bagi boss PT Sidomuncul

Posted: 21 Dec 2011 11:33 PM PST

Semarang (ANTARA News) - Peran ibu dalam keluarga sangat penting dan memberi makna tidak terhingga. Tanpa motivasi dari ibu, Direktur PT Sido Muncul, Irwan Hidayat, mengaku tidak memiliki ide-ide cemerlang. Hari Ibu kali ini, dia menelefon ibunda tercintanya itu sebelum berkilas balik tentang ibu, dia, dan kesuksesan usahanya.

Dalam sambungan telefon itu, Hidayat mengaku, begitu ibunya mengangkat teleponnya dan menanyakan kenapa, ia tidak dapat menyampaikan apa-apa.

"Saya belum pernah bisa ngomong mengucapkan selamat Hari Ibu. Akhirnya hanya menjawab tidak apa-apa," kata Hidayat dalam acara peringatan Hari Ibu ke-83 di Kota Semarang. Peringatan itu dikemas dalam pementasan wayang orang, talkshow, dan peluncuran iklan tolak angin anak versi "Kasih Ibu", di Gedung Serbaguna Balai Kota Semarang, Kamis.

Bagi Hidayat, ibu memiliki arti sangat penting. Pada 1970-1988, dia mengaku meminta kepada ibunya agar pensiun dan memilih tinggal dengannya atau adiknya.

Akan tetapi, katanya, ia pernah membaca satu buku yang menyebutkan bahwa kemiskinan terparah adalah tidak dihargai dan tidak dicintai. Selain itu dirinya mengaku mendengar suara yang menyatakan dirinya akan diberkati karena ibu.

"Pada 1989 saya telepon ibu dan meminta kepada ibu agar tidak pensiun yang kemudian ditanya apakah saya serius dan pernyataan saya minta diulang," katanya. Setelah itu, dirinya memenuhi seluruh keinginan dan ide dari ibunya, termasuk saat membangun pabrik.

Ia mengaku pada 20 tahun pertama, dirinya berada di ruangan tanpa pintu.

Hidayat yang mengaku hanya lulusan SMA pada 20 tahun pertama tidak pernah mengikuti seminar dan 20 tahun kedua Irwan juga mengaku tidak pernah mengikuti seminar tetapi kemudian banyak sekali ide.

"20 tahun kedua, saya merasakan perbedaan," katanya.

Terkait dengan iklan tolak angin anak versi "Kasih Ibu", dia mendedikasikan iklan tersebut pihaknya ingin mengingatkan kepada masyarakat agar memberi perhatian kepada ibunya.

"Kami ingin mengajak masyarakat untuk dapat meluangkan waktu meskipun hanya telepon dan hanya menyatakan apa kabar, karena pengalaman saya kita sering melupakan ibu kita," katanya.

Irwan juga berharap Hari Ibu nantinya tidak sekadar diperingati tetapi juga dijadikan sebagai hari libur.(N008)