2.000 Modem untuk Guru di Jabotabek, Banten dan Jabar - Republika Online |
- 2.000 Modem untuk Guru di Jabotabek, Banten dan Jabar
- Untuk Indonesia, Arab Saudi Siapkan 200 Beasiswa
- ICW: Penggunaan Dana BOS 2009-2011 Boros Triliunan Rupiah
- UI Masuk 30 Besar Green Metric Ranking of World Universities 2011
2.000 Modem untuk Guru di Jabotabek, Banten dan Jabar Posted: 14 Dec 2011 04:22 PM PST REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA-- Menyambut Hari Gurui, Telkomsel menggelar program peduli pendidikan Teknologi Informasi Komunikasi (TIK) bagi guru. Program ini berupa bantuan 2.000 modem gratis, Seminar TIK, Pelatihan Guru Matematika serta pemasangan Wifi di 134 titik, di lingkungan sekolah, kampus dan pusat keramaian pelajar/mahasiswa di wilayah Jabotabek Jabar. |
Untuk Indonesia, Arab Saudi Siapkan 200 Beasiswa Posted: 14 Dec 2011 03:42 AM PST REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Pemerintah Arab Saudi menyiapkan 200 beasiswa bagi warga Indonesia yang berniat melanjutkan studi ke berbagai universitas di negara itu, kata Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia Abdurrahman Al-Khayyat. "Beasiswa itu tidak terbatas pada studi keislaman tetapi juga sains dan teknologi," katanya saat menerima kunjungan Direktur Utama Perum LKBN ANTARA Dr Ahmad Mukhlis Yusuf di Jakarta, Rabu (14/12) sore. Dubes Abdurrahman Al-Khayyat yang akan kembali ke negaranya pada 22 Desember setelah menyelesaikan masa tugasnya di Indonesia mengatakan, beasiswa tersebut terbuka bagi putra-putri terbaik Indonesia. "Tugas kami adalah ikut membantu Indonesia agar semakin maju," katanya. Sejauh ini, jumlah mahasiswa indonesia yang sedang belajar di berbagai perguruan tinggi di Arab Saudi mencapai sedikitnya 300 orang, kata Dubes Abdurrahman Al-Khayyat. Tawaran beasiswa bagi warga Indonesia itu merupakan bagian dari upaya Arab Saudi memperkuat hubungan bilateral kedua negara, di samping pelatihan bahasa Arab yang selama ini telah berjalan, katanya. Dalam bagian lain pernyataannya, Dubes Abdurrahman Al-Khayyat juga menyinggung tentang sosok penggantinya yang akan tiba di Jakarta pada awal 2012. "Dubes Arab Saudi untuk Indonesia yang baru Mustafa Mubarak adalah sosok yang baik. Beliau pernah bertugas di Istambul," katanya. Abdurrahman Al-Kayyat mengatakan, selama lima tahun bertugas di Indonesia, ia memiliki kesan positif tentang negeri besar yang kaya akan sumber daya alam dengan rakyatnya yang baik. Pengalaman positif selama bertugas di Indonesia itu akan ia sampaikan kepada pemerintahnya. "Saya bangga dapat bekerja sebagai duta besar di Indonesia," katanya. Selama berada di Indonesia, ia merasa "nyaman" dan memiliki hubungan dan kerja sama yang baik dengan beragam elemen dalam masyarakat Indonesia, termasuk berbagai organisasi keislaman, seperti Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah, katanya. Terkait dengan berakhirnya masa tugasnya di Indonesia, Dubes Abdurrahman Al-Kayyat juga telah berpamitan dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. |
ICW: Penggunaan Dana BOS 2009-2011 Boros Triliunan Rupiah Posted: 14 Dec 2011 02:03 AM PST REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indonesia Corruption Watch (ICW) menduga penggunaan dana BOS 2009-2011 boros triliunan rupiah. Hal tersebut terjadi dalam pembelian/pengadaan buku teks pelajaran yang didanai dana BOS. |
UI Masuk 30 Besar Green Metric Ranking of World Universities 2011 Posted: 13 Dec 2011 11:00 PM PST REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Universitas Indonesia (UI) berhasil masuk ke dalam 30 besar Green Metric Ranking of World Universities 2011. UI menduduki peringkat ke-22 (skor 7,124.39) dan menjadi satu-satunya perguruan tinggi asal Indonesia yang berada dalam 30 besar dunia. GreenMetric Ranking of World Universities 2011 merupakan pemeringkatan perguruan tinggi terbaik di dunia yang memiliki komitmen tinggi dalam pengelolaan lingkungan hidup kampus. Pada tahun ini, University of Nottingham, Inggris (skor 8,033.54) menjadi kampus hijau terbaik di dunia, diikuti Northeastern University dari Amerika Serikat (skor 7,981.46) dan di peringkat ketiga University of Connecticut dari Amerika Serikat (skor 7,708.02). Rektor UI, Prof. Gumilar R. Somantri mengatakan, berdasarkan hasil korespondensi dan survey serta pemeringkatan langsung yang dilakukan secara online, terpilih 178 Universitas dari 42 negara di dunia yang memenuhi standar penilaian tim UI GreenMetric yang dipimpin Prof. Riri Fitri Sari. Tahun ini, UI Green Metric Ranking of World Universities 2011 meningkat di mana pada 2010 diikuti 95 perguruan tinggi. Beberapa negara yang berpartisipasi dalam UI Green Metric Ranking of World Universities 2011 antara lain adalah Perancis, Palestina, Cili, Cekoslovakia, Rumania, Afrika Selatan. Pemeringkatan UI Green Metric of World Universities 2011 dilandasi oleh tiga filosofi dasar, yakni Enviroment, Economic, dan Equity (3'Es). Berbagai peningkatan metodologi dan survei terus dilakukan oleh Tim UI Green Metric guna menghasilkan pemeringkatan yang komprehensif, salah satunya dengan mengembangkan bobot indikator penilaian yang terdiri dari Statistik Kehijauan Kampus (24 %), Pengelolaan Sampah (15%), Energi dan Perubahan Iklim (28%), Penggunaan Air (15%), dan Transportasi (18%). Gumilar mengatakan, UI Green Metric adalah salah satu ikon kebanggaan UI, karena telah menarik ratusan perguruan tinggi di dunia dengan menjadikan UI Green Metric sebagai referensi mereka dalam mengembangkan infrastruktur kampus yang ramah lingkungan. Standar yang digunakan UI menjadi standar yang dapat diterima untuk diterapkan sebagai indikator pengukuran tidak hanya oleh perguruan tinggi ternama di negara maju, tetapi juga di negara berkembang, bahkan perguruan tinggi di daerah rawan seperti Palestina. "Melalui hasil pemeringkatan UI Green Metric, UI berharap dapat menjadi salah satu motor penggerak peningkatan kesadaran pentingnya menerapkan cara-cara terbaru untuk hemat energi, penggunaan air yang bijaksana, pengolahan limbah yang terencana, dan sistem transportasi yang ramah lingkungan," beber Gumilar di Perpustakaan Pusat UI, Kampus Depok, Rabu (14/12). UI Green Metric Ranking merupakan inovasi UI yang telah dikenal luas di dunia internasional dan pemeringkatan perguruan tinggi pertama di dunia berbasis komitmen pada pengembangan infrastruktur yang berkelanjutan, pendidikan, dan penelitian lingkungan dan keberlanjutan. Sebagai perguruan tinggi yang menjadi trend setter dalam pemeringkatan dibidang keberlanjutan dan lingkungan hidup, saat ini, UI Green Metric sudah dapat disejaarkan dengan Shanghai Jiao Tong University yang kini menjadi lembaga pemeringkatan dunia berbasis pencapaian akademik dan Webometrics yang telah memanfaatkan Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk menjadikan masyarakat kampus menjadi model contoh bagi masyarakat lingkungannya. Prof. Riri Fitri Sari mengatakan tahun ini, UI Green Metric telah diterima sebagai anggota IREG Observatory (International Ranking Expert Group) yang berpusat di Belgia, dengan referensi dari US News Ranking, HEEACT rangking Taiwan, dan IHEP Washington DC. "IREG adalah lembaga yang penting karena IREG melakukan program audit dan sertifikasi bagi lembaga pemeringkatan universitas sedunia," ujarnya. Selain itu, berbagai analisa pemanfaatan pemeringkatan universitas di forum UNESCO dan IREG (International Ranking Expert Group observatory), serta berbagai publikasi ilmiah di Jurnal internasional di Eropa dan Amerika telah menggunakan UI GreenMetric sebagai salah satu pemeringkatan universitas sedunia yang inovatif dan sesuai dengan tema utama pengembangan masyarakat dunia mengantisipasi perubahan iklim global. |
You are subscribed to email updates from Republika Online - Berita Pendidikan RSS Feed To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |