Wednesday, December 14, 2011

2.000 Modem untuk Guru di Jabotabek, Banten dan Jabar - Republika Online

2.000 Modem untuk Guru di Jabotabek, Banten dan Jabar - Republika Online


2.000 Modem untuk Guru di Jabotabek, Banten dan Jabar

Posted: 14 Dec 2011 04:22 PM PST

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA-- Menyambut Hari Gurui, Telkomsel menggelar program peduli pendidikan Teknologi Informasi Komunikasi (TIK) bagi guru. Program ini berupa bantuan 2.000 modem gratis, Seminar TIK, Pelatihan Guru Matematika serta pemasangan Wifi di 134 titik, di lingkungan sekolah, kampus dan pusat keramaian pelajar/mahasiswa di wilayah Jabotabek Jabar.
 
Peresmian program ini ditandai dengan penyerahan modem oleh VP Area Jabotabek Jabar Venusiana Papasi kepada perwakilan 100 sekolah SMP dan SMU yang bekerjasama dalam program ini. Penyerahan bantuan disaksikan oleh Kepala Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta Dr.H.Taufik Yudi Mulyanto, di SMK 57 Ragunan - Jakarta Selatan.
 
"Kegiatan ini merupakan salah satu bentuk peningkatan mutu profesional guru yang berkelanjutan. Saat ini dunia pendidikan telah memasuki era baru dengan pemanfaatan teknologi, dengan adanya bantuan teknologi banyak hal yang bisa dilakukan para civitas akademika," ungkap Venus.
 
Sebagai bentuk kepedulian terhadap pendidikan tersebut, Telkomsel memberikan 2.000 modem bagi para guru-guru sekolah SMP dan SMU se-Jabotabek dan Jabar. Para guru ini juga kemudian dilengkapi dengan paket akses internet kecepatan tinggi Telkomsel Flash.  
 
"Melalui teknologi internet kita tidak hanya dapat mencari materi pelajaran tetapi juga melakukan riset atau kajian yang dapat di-submit ke berbagai media. Dengan begitu kita menujukkan bahwa Indonesia mampu berkarya dan turut berkontribusi positif terhadap perkembangan pendidikan secara global, walaupun kita ada di tempat terpencil sekalipun," ujarnya.
 
Selain modem, Telkomsel juga akan menggelar Pelatihan Matematika bagi sekolah-sekolah yang telah berkerjasama dalam program ini. Dalam pelatihan ini para guru akan diberikan materi soal-soal matematika, pemecahannya, serta pemanfaatan teknologi dalam meningkatkan kualitas pengajaran setara dengan kurikulum negara maju.
 
Telkomsel juga memperkenalkan website khusus bagi para siswa dan guru yakni www.haisobat.com, media komunikasi berbasis web untuk para anggota komunitas Telkomsel School Community (TSC).
 
www.haisobat.com menyediakan berbagai menu yang dapat dimanfaatkan untuk menambah wawasan maupun pengetahuan akademik. Salah satu menunya adalah Aljabar dan Trigonometri yang dijabarkan dengan metode yang sangat mudah dan menarik. Disini para siswa bisa menyaksikan berbagai penyelesaian soal dengan tips dan trik tertentu.
 
Selain menu-menu pelajaran, www.haisobat.com juga dilengkapi dengan menu sesuai minat para siswa saat ini, misalnya: fashion, musik, photo, video, blog, hingga mencoba kemampuan tehnik mereka lewat menu programing.
 
"Pelatihan yang juga disertai dengan pengenalan website ini kami harapkan mampu melatih Guru untuk memanfaatkan TIK dalam proses belajar mengajar," tegas Venus.
 
"Tak cukup sampai disitu kami juga melengkapi akses internet bagi para guru dan siswa melalui penyediaan Wifi di 134 titik di sekolah, kampus dan pusat keramaian pelajar/mahasiswa, yang tentunya mempermudah dan memberikan kenyamanan bagi mereka untuk terhubung ke dunia luas," pungkas Venus.
 
Kemanfaatan TIK telah nyata dalam riset dari Bank Dunia (World Bank) 2009 yakni investasi sebesar satu persen di sektor TIK bisa memacu pertumbuhan ekonomi suatu negara hingga sekira tiga sampai lima persen. Selain itu, penetrasi broadband sebesar 10 persen bisa meningkatkan Produk Domestik Bruto (PDB) 1,38 persen.

Untuk Indonesia, Arab Saudi Siapkan 200 Beasiswa

Posted: 14 Dec 2011 03:42 AM PST

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Pemerintah Arab Saudi menyiapkan 200 beasiswa bagi warga Indonesia yang berniat melanjutkan studi ke berbagai universitas di negara itu, kata Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia Abdurrahman Al-Khayyat.

"Beasiswa itu tidak terbatas pada studi keislaman tetapi juga sains dan teknologi," katanya saat menerima kunjungan Direktur Utama Perum LKBN ANTARA Dr Ahmad Mukhlis Yusuf di Jakarta, Rabu (14/12) sore.

Dubes Abdurrahman Al-Khayyat yang akan kembali ke negaranya pada 22 Desember setelah menyelesaikan masa tugasnya di Indonesia mengatakan, beasiswa tersebut terbuka bagi putra-putri terbaik Indonesia. "Tugas kami adalah ikut membantu Indonesia agar semakin maju," katanya.

Sejauh ini, jumlah mahasiswa indonesia yang sedang belajar di berbagai perguruan tinggi di Arab Saudi mencapai sedikitnya 300 orang, kata Dubes Abdurrahman Al-Khayyat.

Tawaran beasiswa bagi warga Indonesia itu merupakan bagian dari upaya Arab Saudi memperkuat hubungan bilateral kedua negara, di samping pelatihan bahasa Arab yang selama ini telah berjalan, katanya.

Dalam bagian lain pernyataannya, Dubes Abdurrahman Al-Khayyat juga menyinggung tentang sosok penggantinya yang akan tiba di Jakarta pada awal 2012. "Dubes Arab Saudi untuk Indonesia yang baru Mustafa Mubarak adalah sosok yang baik. Beliau pernah bertugas di Istambul," katanya.

Abdurrahman Al-Kayyat mengatakan, selama lima tahun bertugas di Indonesia, ia memiliki kesan positif tentang negeri besar yang kaya akan sumber daya alam dengan rakyatnya yang baik.

Pengalaman positif selama bertugas di Indonesia itu akan ia sampaikan kepada pemerintahnya. "Saya bangga dapat bekerja sebagai duta besar di Indonesia," katanya.

Selama berada di Indonesia, ia merasa "nyaman" dan memiliki hubungan dan kerja sama yang baik dengan beragam elemen dalam masyarakat Indonesia, termasuk berbagai organisasi keislaman, seperti Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah, katanya.

Terkait dengan berakhirnya masa tugasnya di Indonesia, Dubes Abdurrahman Al-Kayyat juga telah berpamitan dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

ICW: Penggunaan Dana BOS 2009-2011 Boros Triliunan Rupiah

Posted: 14 Dec 2011 02:03 AM PST

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indonesia Corruption Watch (ICW) menduga penggunaan dana BOS 2009-2011 boros triliunan rupiah. Hal tersebut terjadi dalam pembelian/pengadaan buku teks pelajaran yang didanai dana BOS.
 
Berdasarkan panduan dan juknis BOS kurun 2009-2011 diketahui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) mewajibkan pihak SD dan SMP untuk membeli/menggandaka buku mata pelajaran seperti IPS, IPA, PKn, Penjasorkes, SBK (Seni, Budaya, dan Keterampilan), Teknologi Informasi dan Komunikasi. "Berdasarkan pemantauan ICW diketahui bahwa buku-buku tersebut bukanlah buku prioritas kebutuhan sekolah dan murid," kata Koordinator  Divisi MPP ICW, Febri Hendri, pada konferensi pers Rabu (14/12).
 
Febri mengatakan, buku yang dibutuhkan sekolah dan murid adalah buku mata pelajaran Matematika, Bahasa Indonesia, IPA, dan Bahasa Inggris yang termasuk mata pelajaran yang diuji dalam UN (Ujian Nasional) SD dan SMP. Akibatnya, meskipun sekolah terpaksa membayar buku-buku tersebut, mereka tidak menggunakannya. "Sekolah beralasan buku-buku tersebut terlalu teoritis," kata Febri.
 
Ia mencontohkan pengadaan buku Penjasorkes yang wajib dimiliki oleh setiap siswa pada jenjang SD pada dana BOS 2011. Jika diasumsikan jumlah murid SD kelas 1 dan 2 seluruh Indonesia tahun 2011 sebanyak 9 juta siswa dan rata-rata harga buku Penjasorkes tiap siswa Rp 9 ribu, maka total kerugian negara mencapai kurang lebih Rp 81 miliar.
 
Jumlah kerugian negara semakin meningkat jika ditambahkan dengan pemborosan dalam pengadaan buku mata pelajaran lain di kelas SD lebih tinggi atau juga pengadaan SMP dari tahun 2009-2011. "Nilai pemborosan bisa mencapai triliun rupiah," kata Febri.
 
Menurut Febri, Kemendikbud mesti bertanggung jawab karena mereka memiliki kewenangan untuk menetapkan pembelian buku secara kolektif pada kabupatan/kota yang terpecil. Gubernur /walikota/bupati juga diizinkan membeli buku secara kolektif seizin Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.

UI Masuk 30 Besar Green Metric Ranking of World Universities 2011

Posted: 13 Dec 2011 11:00 PM PST

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Universitas Indonesia (UI) berhasil masuk ke dalam 30 besar Green Metric Ranking of World Universities 2011. UI menduduki peringkat ke-22 (skor 7,124.39) dan menjadi satu-satunya perguruan tinggi asal Indonesia yang berada dalam 30 besar dunia.

GreenMetric Ranking of World Universities 2011 merupakan pemeringkatan perguruan tinggi terbaik di dunia yang memiliki komitmen tinggi dalam pengelolaan lingkungan hidup kampus.

Pada tahun ini, University of Nottingham, Inggris (skor 8,033.54) menjadi kampus hijau terbaik di dunia, diikuti Northeastern University dari Amerika Serikat (skor 7,981.46) dan di peringkat ketiga University of Connecticut dari Amerika Serikat (skor 7,708.02). 

Rektor UI, Prof. Gumilar R. Somantri mengatakan, berdasarkan hasil korespondensi dan survey serta pemeringkatan langsung yang dilakukan secara online, terpilih 178 Universitas dari 42 negara di dunia yang memenuhi standar penilaian tim UI GreenMetric yang dipimpin Prof. Riri Fitri Sari. 

Tahun ini, UI Green Metric Ranking of World Universities 2011 meningkat di mana pada 2010 diikuti 95 perguruan tinggi. Beberapa negara yang berpartisipasi dalam UI Green Metric Ranking of World Universities 2011 antara lain adalah Perancis, Palestina, Cili, Cekoslovakia, Rumania, Afrika Selatan.

Pemeringkatan UI Green Metric of World Universities 2011 dilandasi oleh tiga filosofi dasar, yakni Enviroment, Economic, dan Equity (3'Es). Berbagai peningkatan metodologi dan survei terus dilakukan oleh Tim UI Green Metric guna menghasilkan pemeringkatan yang komprehensif, salah satunya dengan mengembangkan bobot indikator penilaian yang terdiri dari Statistik Kehijauan Kampus (24 %), Pengelolaan Sampah (15%), Energi dan Perubahan Iklim (28%), Penggunaan Air (15%), dan Transportasi (18%).

Gumilar mengatakan, UI Green Metric adalah salah satu ikon kebanggaan UI, karena telah menarik ratusan perguruan tinggi di dunia dengan menjadikan UI Green Metric sebagai referensi mereka dalam mengembangkan infrastruktur kampus yang ramah lingkungan. 

Standar yang digunakan UI menjadi standar yang dapat diterima untuk diterapkan sebagai indikator pengukuran tidak hanya oleh perguruan tinggi ternama di negara maju, tetapi juga di negara berkembang, bahkan perguruan tinggi  di daerah rawan seperti Palestina.

"Melalui hasil pemeringkatan UI Green Metric, UI berharap dapat menjadi salah satu motor penggerak peningkatan kesadaran pentingnya menerapkan cara-cara terbaru untuk hemat energi, penggunaan air yang bijaksana, pengolahan limbah yang terencana, dan sistem transportasi yang ramah lingkungan," beber Gumilar di Perpustakaan Pusat UI, Kampus Depok, Rabu (14/12).

UI Green Metric Ranking merupakan inovasi UI yang telah dikenal luas di dunia internasional dan pemeringkatan perguruan tinggi pertama di dunia berbasis komitmen pada pengembangan infrastruktur yang berkelanjutan,  pendidikan, dan penelitian lingkungan dan keberlanjutan. 

Sebagai perguruan tinggi yang menjadi trend setter dalam pemeringkatan dibidang keberlanjutan dan lingkungan hidup, saat ini, UI Green Metric sudah dapat disejaarkan dengan Shanghai Jiao Tong University yang kini menjadi lembaga pemeringkatan dunia berbasis pencapaian akademik dan Webometrics yang telah memanfaatkan Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk menjadikan masyarakat kampus menjadi model contoh bagi masyarakat lingkungannya.

Prof. Riri Fitri Sari mengatakan tahun ini, UI Green Metric telah diterima sebagai anggota IREG Observatory (International Ranking Expert Group) yang berpusat di Belgia, dengan referensi dari US News Ranking, HEEACT rangking Taiwan, dan IHEP Washington DC.

"IREG adalah lembaga yang penting karena IREG melakukan program audit dan sertifikasi bagi lembaga pemeringkatan universitas sedunia," ujarnya.  

Selain itu, berbagai analisa pemanfaatan pemeringkatan universitas di forum UNESCO dan IREG (International Ranking Expert Group observatory), serta berbagai publikasi ilmiah di Jurnal internasional di Eropa dan Amerika telah menggunakan UI GreenMetric sebagai salah satu pemeringkatan universitas sedunia yang inovatif dan sesuai dengan tema utama pengembangan masyarakat dunia mengantisipasi perubahan iklim global.