Monday, December 26, 2011

Baru Berstatus Negeri, Universitas Raja Ali Haji Tuai Kecaman - Republika Online

Baru Berstatus Negeri, Universitas Raja Ali Haji Tuai Kecaman - Republika Online


Baru Berstatus Negeri, Universitas Raja Ali Haji Tuai Kecaman

Posted: 26 Dec 2011 08:40 AM PST

REPUBLIKA.CO.ID, TANJUNGPINANG - Beberapa mahasiswa yang mengatasnamakan Solidaritas Mahasiswa Pemuda Kepri mengecam penegerian Universitas Maritim Raja Ali Haji yang peresmiannya dilakukan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhammad Nuh di Tanjungpinang, Senin (26/12).

Pada saat Penjabat Sementara Rektor UMRAH, Maswardi M Amin melaporkan proses penegerian UMRAH, seorang mahasiswa dengan teriakan mengecam, memanjat pagar Gedung Daerah Tanjungpinang persis di depan Mendikbud Muhammad Nuh sambil membentangkan spanduk.

Dengan sigap pihak keamanan yang berjaga menarik spanduk sehingga tidak sempat terbentang dan dibaca apa isinya. Mahasiswa yang berjumlah sekitar tiga orang itu kemudian diamankan dan berhasil melarikan diri sambil menebar brosur kecaman di jalan sambil meneriakkan penolakan dan dugaan korupsi proses penegerian UMRAH.

Petugas keamanan juga sempat mengejar mahasiswa tersebut hingga ke Jalan Bintan, tidak jauh dari Gedung Daerah tempat peresmian UMRAH menjadi perguruan tinggi negeri.

Dalam selebaran mahasiswa tersebut tertulis 'Benarkah menuju negeri dengan duit korupsi?" serta dugaan bahwa aktivis mahasiswa yang selama ini berunjuk rasa kini tidak berbuat apa-apa karena sudah mendapat sagu hati. "Hukum dan yayasan sepertinya sudah berkolusi," tulis selebaran itu.

Acara peresmian UMRAH menjadi negeri tidak terganggu oleh aksi itu, walaupun sempat membuat ratusan mahasiswa dan tamu undangan yang mengikuti acara mengalihkan pandangannya ke arah tempat kejadian.

Beberapa aktivis mahasiswa yang akan berunjuk rasa saat peresmian UMRAH menjadi negeri, membatalkan niatnya karena tidak diperbolehkan pihak kepolisian berunjuk rasa pada saat hari libur.

"Kami menyarankan sebaiknya mereka tidak melakukan unjuk rasa pada saat peresmian UMRAH dan hari ini juga hari libur, kemungkinan mereka akan berunjuk rasa pada Selasa (27/12)," kata Kepala Bagian Operasional Polres Tanjungpinang, Kompol PR Prasetio.

Asyik, Dana BOS SD dan SLTP Naik 2012

Posted: 26 Dec 2011 08:13 AM PST

REPUBLIKA.CO.ID, TANJUNGPINANG, KEPULAUAN RIAU - Kabar baik bagi peningkatan mutu pendidikan nasional jika bisa dilaksanakan secara baik pula. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Muhammad Nuh, mengatakan dana bantuan operasional sekolah untuk tingkat SD sampai SLTP akan dinaikkan mulai 2012.

"Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) untuk SD/MI akan dinaikkan dari Rp380.000 menjadi Rp580.000, sedangkan untuk SMP/MTs akan dinaikkan dari Rp510.000 menjadi Rp720.000," kata Nuh, usai meresmikan Universitas Maritim Raja Ali Haji menjadi universitas negeri di Tanjungpinang, Kepulauan Riau, Senin (26/12).

Nuh mengatakan, dengan kenaikan dana BOS pada 2012 tidak ada lagi pungutan karena sudah dibayarkan 100 persen untuk operasional. "Pendidikan dasar itu bebas pungutan, jangan ada lagi pungutan setelah kenaikan dana BOS itu," katanya.

Menurut dia, pemerintah daerah juga diharapkan memberikan bantuan biaya operasional selain dana BOS dari pusat itu. "Bantuan pemerintah daerah sangat diharapkan, apalagi sudah ada alokasi anggaran sebesar 20 persen dari APBD," ujarnya.

Menurut dia, dana BOS untuk tingkat SMA/MA dan SMK akan mulai dirintis pada 2012 walau pun tidak dibayarkan penuh seperti pendidikan dasar. "Diharapkan pada 2013 sudah bisa berjalan dan dapat membantu biaya operasional sekolah untuk tingkat SMA/MA dan SMK walau pun tidak seluruhnya," ujarnya.

Sementara untuk tingkat perguruan tinggi menurut dia sudah dialokasikan untuk mahasiswa yang tidak mampu melalui beasiswa bidik misi. "Setiap tahun ada 30.000 tambahan mahasiswa tidak mampu yang mendapat beasiswa bidik misi itu," ujarnya.

Universitas Raja Ali Haji Resmi Berstatus Negeri

Posted: 26 Dec 2011 06:51 AM PST

REPUBLIKA.CO.ID, TANJUNGPINANG - Universitas Maritim Raja Ali Haji menjadi universitas negeri yang peresmiannya dilakukan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhammad Nuh di Tanjungpinang, Provinsi Kepulauan Riau, Senin (26/12).

Peresmian penegerian itu ditandai Mendikbud dengan menandatangani prasasti dengan disaksikan Wakil Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Eko Prasojo, Gubernur Kepri Muhammad Sani, Ketua DPRD Kepri Nur Syafriadi dan Penjabat Sementara Rektor Universitas Maritim Raja Haji (UMRAH) Maswardi M Amin.

UMRAH yang berada daerah perbatasan hendaknya menjadi pusat keunggulan sehingga mahasiswa dari negara-negara lain pun kelak belajar di universitas ini, kata Nuh dalam sambutannya.

Daerah perbatasan hendaknya menjadi beranda terdepan yang mampu berkembang menjadi pusat-pusat unggulan antara lain di bidang pendidikan tinggi, bukan daerah belakang, kata Nuh.

Sebelum meresmikan penegerian UMRAH, Mendikbud meresmikan universitas negeri di Merauke, Nabire, Bangka Belitung dan terakhir di Bengkalis.

"Pokoknya daerah perbatasan menjadi prioritas pendirian universitas negeri untuk menjadi daerah unggulan," ujarnya.

Saat ini, menurut dia terdapat sebanyak 90 perguruan tinggi negeri dan 3.000 perguruan tinggi swasta di Indonesia. "Paling tidak, sudah ada sepuluh universitas yang sudah dinegerikan pada 2011," ujarnya.

Menurut dia, juga tidak semua yang mengajukan menjadi universitas negeri dikabulkan, karena harus memerhatikan berbagai hal seperti jumlah penduduk atau ada tidaknya universitas negeri lain di daerah itu. "Tidak serta merta yang mengajukan sebagai universitas negeri dikabulkan," ujarnya.

Nuh mengharapkan UMRAH yang sudah berstatus negeri mempersiapkan program mendatang untuk pembiayaannya dialokasikan dalam APBN serta untuk memproses perubahan status dosen atau pegawai yayasan menjadi pegawai negeri.

UMRAH mulai berdiri pada tahun 2006 dari gabungan berbagai perguruan tinggi di bawah Yayasan Pendidikan Kepri, pada 2008 mulai mengajukan untuk perubahan menjadi universitas negeri.

Pada akhir September 2011 resmi ditetapkan menjadi universitas negeri dan tercatat di Museum Rekor Indonesia sebagai universitas tercepat dalam proses penegeriaannya.

Guru Daerah Bersiap Siap Dikirim ke Daerah Terpencil

Posted: 25 Dec 2011 10:40 PM PST

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) akan merekrut putra daerah untuk memenuhi kebutuhan guru di daerah-daerah tertinggal. Hal tersebut akan difasilitasi dengan program Pendidikan Profesi Guru Terintegrasi (PPGT) bernama 'Maju Bersama Mencerdaskan Indonesia'.

Program tersebut memberikan beasiswa kepada lulusan sekolah lanjutan atas untuk disekolahkan di lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK). Nantinya mereka diharuskan kembali ke daerahnya untuk mengajar.

"Tujuan program PPGT untuk mencari model pendidik serta menutupi atau mengatasi masalah kekurangan guru di daerah terpencil serta daerah tertinggal," kata Direktur Pendidik dan Tenaga Kependidikan Ditjen Pendidikan Tinggi Kemendikbud, Supriadi Rustad.

Jumlah guru di daerah tertinggal saat ini hanya sebanyak 6.645 orang. Supriadi menegaskan kekurangan guru saat ini tidak hanya bisa dipenuhi lewat program PPGT. Oleh karena itu, Kemendikbud juga mengadakan program Sarjana Mendidik di Daerah Terpencil, Terluar, dan Tertinggal (SM3T).

"Program SM3T ini merekrut sarjana pendidikan kemudian diberi penugasan selama satu tahun dan diberi pendidikan profesi selama setahun," kata Supriadi.

PPGT dan SM3T masing-masing merekrut sebanyak 3000 orang. Program itu sudah berjalan sejak 2011 dan direncanakan akan berlangsung hingga 2015 mendatang.