Mahasiswa Universitas Mataram gelar aksi tutup mulut - Pendidikan Antara |
- Mahasiswa Universitas Mataram gelar aksi tutup mulut
- UGM luncurkan ktm terintegrasi tiket Transjogja
- Dubes RI untuk Polandia raih doktor
- Papua Barat penyelenggara kejuaraan fisika dunia 2012
Mahasiswa Universitas Mataram gelar aksi tutup mulut Posted: 29 Dec 2011 10:26 PM PST Mataram (ANTARA News) - Sekitar sepuluh anggota Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Mataram, Nusa Tenggara Barat, menggelar aksi unjuk rasa dengan menutup mulut menggunakan plester sebagai bentuk protes terhadap kinerja rektornya. Aksi tutup mulut tersebut digelar di pinggir jalan raya di depan gedung Rektorat Universitas Mataram (Unram), Jumat. Unjuk rasa tampak berjalan damai, meskipun tanpa pengawalan dari aparat keamanan. Selain membagikan selebaran yang berisi kinerja Rektor Unram Prof H Sunarpi PhD yang dinilai bobrok kepada para pengendara yang lewat, mahasiswa yang dikoordinir M Fauzi Muhajir itu juga membentangkan spanduk sepanjang 20 meter bertuliskan "Dalam aksi bisu inilah rapor merah kinerja birokrat Unram". Dalam orasinya, M Fauzi Muhajir, yang tidak ikut memplester mulut, membeberkan beberapa kegagalan Rektor Unram, antara lain berupa belum terealisasinya fasilitas kampus yang memadai, pembangunan gedung Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan yang tidak ada kejelasan, meskipun fakultas itu sudah berdiri sejak lima tahun silam lebih. "Kami anggota Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) dan Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) Unram, memberikan tinta merah atas kinerja rektor sepanjang tahun 2011," ujarnya. |
UGM luncurkan ktm terintegrasi tiket Transjogja Posted: 29 Dec 2011 05:20 AM PST Yogyakarta (ANTARA News) - Universitas Gadjah Mada Yogyakarta meluncurkan kartu tanda mahasiswa yang terintegrasi dengan tiket bus Transjogja untuk memudahkan mahasiswa dalam menggunakan transportasi umum. Peluncuran ditandai dengan uji coba aktivasi kartu tanda mahasiswa (KTM) Universitas Gadjah Mada (UGM) yang disaksikan Wakil Menteri Perhubungan (Wamenhub) Bambang Susantono di Halte Transjogja Terminal Condong Catur, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Kamis. Bambang mengatakan, operasional KTM UGM itu sekaligus untuk mengingatkan pada masyarakat bahwa masa dapan kota di Indonesia akan tetap bertumpu pada angkutan umum. Sudah saatnya pula setiap wilayah ikut memperbaiki sistem transportasi yang ada. "Kita tidak mungkin terlalu tergantung dengan angkutan pribadi. Sistem lingkar angkutan kampus itu menunjukkan pembaruan dalam mencari penarik bagi masyarakat untuk naik angkutan umum. Salah satu caranya adalah mempermudah dengan tidak melakukan transaksi tunai dan diganti dengan tiket," katanya. Rektor UGM Sudjarwadi mengatakan, dengan diluncurkannya KTM UGM itu diharapkan sistem transportasi antarmahasiswa khususnya di kampus UGM menjadi tidak memiliki jenjang. Dengan sistem itu tidak akan ada perbedaan antara mahasiswa yang membawa mobil maupun sepeda motor, karena akan sama-sama difasilitasi transportasi umum. "Dengan KTM yang terintegrasi dengan tiket Transjogja maka akan memudahkan mahasiswa menggunakan angkutan umum dan mendukung program UGM mewujudkan kampus bebas kendaraan. Dengan demikian, mahasiswa bisa memanfaatkan fasilitas sepeda di lingkungan kampus dan mengurangi polusi di kampus," katanya. Ketua Tim Penyiapan Integrasi KTM UGM dan tiket bus Transjogja, Ahmad Munawar mengatakan, KTM yang dikembangkan itu merupakan hasil kerja sama antara Dishubkominfo DIY dan UGM dalam rangka pembatasan penggunaan sepeda motor di lingkungan kampus. "Aktivasi KTM UGM itu bisa dilakukan dengan membayar Rp100.000 setiap bulan melalui Radio Swaragama, yang bersifat sukarela. Perkiraan kami sekitar 10 persen mahasiswa UGM akan menggunakan kartu tersebut," katanya. Kepala Dishubkominfo DIY Tjipto Haribowo mengatakan, KTM UGM yang terintegrasi dengan tiket Transjogja itu bisa digunakan di seluruh trayek bus tersebut. Saat ini terdapat tiga jalur dengan 54 bus yang telah dioperasionalkan. "Ke depan kami mempunyai potensi pengembangan 12 jalur dengan jumlah bus hingga 212 buah. Kami berharap hal itu bisa semakin memperbaiki sistem transportasi perkotaan," katanya. (L.B015*H010/H008) |
Dubes RI untuk Polandia raih doktor Posted: 29 Dec 2011 02:37 AM PST Bandung (ANTARA News) - Duta Besar RI untuk Polandia, Darmansjah Djumala meraih gelar Doktor bidang Ilmu Sosial dan Politik Universitas Padjadjaran Bandung setelah mempertahankan desertasinya "Soft Power Dalam Penyelesian Kondflik" di Kampus Unpad Jalan Dipati Ukur Kota Bandung, Kamis. Dalam sidang yang dipimpin oleh Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Unpad Prof Dr Asep Kartiwa itu Darmansjah mengungkapkan proses dan upaya penyelesaian konflik pemberontakan dan pergerakan yang terjadi di dalam suatu negara. "Selain dilakukan dengan cara kekuatan militer juga dilakukan dengan perundingan atau soft power. Hasilnya soft power berhasil mengatasi konflik di Aceh," kata Darmansjah. Menurut dia, penyelesaian soft power bisa dilakukan untuk mengatasi konflik lainnya antara lain dengan menyesuaikan dengan simpul-simpul kepemimpinan kelompok pergerakan yang terlibat konflik. Menurut dia, ada pengalaman berharga dari proses penyelesaian konflik di Aceh untuk menangani konflik-konflik internal di suatu negara. Penyelesaian konflik secara perundingan di Aceh menjadi salah satu model yang bisa diadopsi pemerintah. Dalam sidang yang menentukannya meraih gelar Doktor FISIP Unpad itu, Darmansjah harus mempertahankan desertasinya dihadapan sidang yang dipimpin Prof Dr Asep Kartiwa serta sekretaris Dr Sulaeman Nidar Rahman. Tim promotir diketaui oleh Prof Dr Rusadi Kantaprawira dan anggota Prof Dr Oekan S Abdoellah, serta tim oponen yang terdiri dari Prof Dr Budiman Rusli, Prof Dr Dede Mariana, Prof Dr Utang Suwarjo dan yang lainnya. Turut hadir pada sidang terbuka itu Mantan Menteri Luar Negeri RI Hassan Wirajuda dan Rektor Universitas Sriwijaya (Unsri) Palembang Prof Dr Badia Perizade MBA. Atas pertanyaan dan sanggahan yang dilontarkan tim promotor dan oponen, Darmansjah berhasil menjawab pertanyaan dengan baik dan di akhir sidang terbuka diplomat RI di Eropa Timur itu dinyatakan lulus mendapatkan gelar Doktor dengan predikat "Cum Laude". |
Papua Barat penyelenggara kejuaraan fisika dunia 2012 Posted: 29 Dec 2011 02:15 AM PST Mataram (ANTARA News) - Provinsi Papua Barat akan menjadi tuan rumah penyelenggara kejuaraan fisika tingkat dunia yang kedua pada 2012 sesuai kesepakatan panitia. "World Physics Olympiad" (WoPhO) atau kejuaraan fisika tingkat dunia pada 2012 akan berlangsung di Manokwari, setelah tahun ini Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB)," kata pelopor WoPhO Prof Yohanes Surya di sela acara grand final kejuaraan fisika tingkat dunia yang pertama di Mataram, Kamis. Ia mengatakan, setelah di Manokwari, Papua Barat, WoPhO selanjutnya akan menyelenggarakan kejuaraan ini di luar negeri. Negara yang sudah bersedia menjadi tuan rumah adalah Taiwan. "Jika penyelenggaraan kejuaraan fisika tingkat dunia tersebut sudah digelar di luar negeri, Indonesia harus menunggu puluhan tahun lagi untuk bisa menjadi tuan rumah," ujarnya. Menurut Yohanes, pertimbangan pelaksanaan WoPhO adalah peserta olimpiade fisika internasional makin banyak. Dalam ajang olimpiade setiap negara hanya boleh mengirim lima orang wakilnya. Daftar tunggu negara berminat menjadi tuan rumah juga sudah sampai tahun 2050. "Jika Indonesia ingin jadi tuan rumah lagi, mungkin harus menunggu 30 tahun lagi. Untuk itu, kami sebagai panitia penyelenggara WoPhO yang pertama meminta agar kejuaraan fisika tingkat dunia 2012 kembali digelar di Indonesia," ujarnya. "Waktu satu tahun itu digunakan untuk melaksanakan tiga tahapan proses seleksi, yakni `selection round"`yang digelar mulai Januari-Juni, selanjutnya, "discussion round` mulai Juli-Desember dan tahapan terakhir adalah `final round` pada akhir Desember. Kejuaraan fisika tingkat dunia yang pertama di Mataram, NTB, diikuti oleh 142 siswa sekolah menengah dari 15 negara, yaitu Turki, China, Kazakhstan, Slovakia, Estonia, Hong Kong, Singapura, Hungaria, Rusia, Bulgaria, Belarusia, Jerman, Brasil, dan Polandia, serta Indonesia. WoPhO pertama yang diinisiasi oleh Prof Yohanes Surya, pendiri Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Surya, tersebut mengusung semangat "beat the champion". |
You are subscribed to email updates from ANTARA News - Nasional - Pendidikan To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |