Minuman kesehatan bisa berbahan jamur - Sains Antara |
Minuman kesehatan bisa berbahan jamur Posted: 19 Dec 2011 11:58 PM PST Jakarta (ANTARA News) - Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) mengembangkan minuman kesehatan yang mengandung beta-glucan dari jamur yang berkhasiat meningkatkan kekebalan tubuh (imonumodulasi) dan meningkatkan stamina dan kebugaran tubuh. "Khasiat lain dari ekstrak beta-glucan dari jamur adalah antikolesterol, antihipertensi, antitumor, antikanker, antivirus, antialergi, hingga antidiabetes," kata peneliti jamur BPPT Prof Netty Widyastuti MSi pada diskusi tentang jamur di Jakarta, Selasa. Ekstraksi tersebut berasal dari jamur basidiomycota di antaranya jamur tiram (Pleurotus ostreatus), jamur shitake (Lentinus edodes), jamur merang (Volavariela volvacea) dan jamur kuping (Auricularia sp). "Jadi ekstrak beta-glucan tersebut dicampurkan dengan ekstrak buah misalnya jeruk nipis yang juga mengandung vitamin C, vitamin A dan B kompleks serta banyak nutrisi seperti kalsium, fosfor, potasium, magnesium, besi, sodium hingga seng," katanya. Dikatakan Netty, saat ini masyarakat belum banyak mengetahui tentang kehebatan jamur pangan (edible mushroom) karena jamur masih dianggap seperti sayuran biasa. Padahal jamur selain memiliki kandungan gizi lengkap, juga mengandung sejumlah senyawa kimia khas dalam jumlah memadai yang secara fungsional dapat meningkatkan daya tahan tubuh dan menyembuhkan penyakit tertentu, misalnya kandungan polisakarida dalam bentuk beta-glucan. Sementara itu, petani jamur yang menjadi mitra BPPT, Triono mengatakan, jamur selain mengandung banyak gizi, budidayanya mudah, sumber bahan baku mudah, juga memiliki peluang pasar tinggi karena murah dibanding daging. "Jamur itu produktivitasnya tinggi dibanding tanaman lain yakni mencapai 40 kg per m2 lahan, bahan bakunya limbah organik atau baglog yang berisi gergajian kayu dan batu kapur halus yang mudah dibuat atau dibeli," katanya. Sementara itu, Ketua Umum Asosiasi Pembudidaya Jamur Indonesia (APJI) Krisna Rubowo mengatakan, produk jamur nasional sekarang ini hanya sekitar 1 juta ton per tahun, yang produknya anjlok sejak 2001 ketika jamur China mulai menyerbu Indonesia. "Produk jamur China sebesar 12 juta ton atau 70 persen produk jamur dunia dimana 50 persen diekspor le luar negeri dengan harga sangat murah. Pemerintah seharusnya kembali menggalakkan jamur lokal karena jamur terbukti bernutrisi tinggi," katanya. Saat ini total pasar dunia dari jamur pangan mencapai 28-30 miliar dolar AS dan produk turunan jamur mencapai 9-10 miliar dolar AS. |
Letusan gunung api purba Jawa sebesar Toba Posted: 19 Dec 2011 03:48 AM PST Yogyakarta (ANTARA News) - Skala letusan gunung api purba di Pulau Jawa sama besar dengan letusan Gunung Api Toba Sumatra Utara karena memiliki kemiripan material sisa letusan. Peneliti Jurusan Geologi Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Prasetyadi di Yogyakarta, Senin, mengatakan, sisa-sisa letusan Gunung Api Purba di sepanjang Pulau Jawa yang terjadi 20 juta tahun lalu memiliki ciri yang sama dengan letusan Gunung Api Toba. Menurut dia, sisa-sisa gunung api purba berupa bebatuan memiliki ketebalan piroklastik atau endapan hasil letusan lebih dari 300 meter dengan jangkauan letusan hingga ratusan kilometer. "Para peneliti geologi bahkan memperkirakan gunung api purba di Pulau Jawa yang biasa disebut dengan Formasi Gunung Api Semilir memiliki ketebalan piroklastik 600 meter," kata dia. Menurutnya, bebatuan sisa erupsi Gunung Api Semilir di Pulau Jawa, yang terdiri dari lapisan batuan beku atau tuf, abu vulkanik, dan batu apung mengalami proses sedimentasi menandakan komposisi jenis bebatuan yang sama dengan sisa erupsi Gunung Api Toba. Ia mengatakan letusan gunung api purba di Pulau Jawa juga bisa dikenali dengan fosil binatang laut. "Letusan Gunung Api Purba terjadi di laut dan belum ada tanda-tanda kehidupan manusia. Skalanya sama hebatnya dengan letusan Gunung Api Toba," katanya. Ia mengatakan letusan gunung api purba Pulau Jawa dipastikan berhenti sejak jutaan tahun lalu dengan tanda-tanda ditemukannya batu gamping di Kecamatan Wonosari, Kabupaten Gunung Kidul," kata dia. Dia mengatakan letusan gunung api purba menjadi tanda sejarah pembentukan Pulau Jawa dengan melihat ciri-ciri geologi. Menurutnya, mempelajari sejarah letusan gunung api purba di Pulau Jawa bermanfaat untuk meningkatkan kesadaran masyarakat untuk melakukan upaya mitigasi. "Dengan memahami sejarah gunung api purba masyarakat akan memahami Pulau Jawa penuh dengan risiko bencana alam yang terjadi sejak puluhan jutaan tahun lalu," katanya. Ia mengatakan masyarakat akan semakin sadar dan berupaya melakukan mitigasi jika memiliki pengetahuan yang cukup tentang sejarah letusan gunung api. "Masyarakat yang tinggal di daerah rawan bencana harapannya akan semakin memahami ancaman bencana dan bisa melakukan upaya mitigasi dengan menggunakan pengetahuan itu," kata dia. (ANT-293/B012) |
You are subscribed to email updates from ANTARA News - Teknologi - Sains To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |